Jokowi-JK Bisa Saja Hanya Pakai 27 Menteri

Diskusi Seleksi Menteri

Jokowi-JK Bisa Saja Hanya Pakai 27 Menteri

- detikNews
Selasa, 30 Sep 2014 16:03 WIB
Para panelis (Oppo)
Jakarta - Tim Seleksi Menteri detikcom mengusulkan arsitektur kabinet alternatif untuk kabinet pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengapresiasi hal tersebut dan menyatakan bahwa kabinet bisa saja lebih ramping.

"Kami membuat tim independen yang menggunakan variabel tiga pilar trisakti. Itu basic-nya adalah 27 kementerian. Tetapi bisa saja pakai 34 kementerian. Kalau Pak Jokowi-JK mau, bisa saja kabinet dirampingkan," ujar Andi dalam Diskusi Seleksi Menteri detikcom di Rumah Maroko, Jl Tasikmalaya no 4, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).

Sementara ini kemungkinan Jokowi-JK akan menggunakan formasi 34 kementerian. Oleh karena itu Tim Seleksi Menteri mengusulkan alternatif 34 kementerian yang lebih efisien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di kami diusulkan menggabungkan sekretariat negara dengan sekretaris kabinet. Ini karena dua lembaga itu sebenarnya sama-sama dikepalai Presiden. Kami berpikir bahwa birokrasi pemerintahan yang baik adalah ketika Sekretariat Negara dan Sekretaris Kabinet bisa kompak," tutur Ketua Tim Pakar Chandra M Hamzah.

Chandra menambahkan bahwa di era sebelum-sebelumnya pos kementerian dengan banyak anggaran selalu menjadi rebutan. Oleh karena itu Tim mengusulkan untuk digabungkan.

"Kemudian Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup kita gabungkan karena kami berpikir bahwa hutan jangan lagi menjadi lahan eksploitasi. Hutan harus dilestarikan," imbuh mantan Wakil Ketua KPK tersebut.

Diskusi ini juga dihadiri oleh Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom lainnya yaitu Aqua Dwipayana (pakar komunikasi, pengamat pertahanan dan keamanan), Refly Harun (pakar hukum tata negara), Onno W Purbo (pakar TI), dan Fauzi Ikhsan (pakar ekonomi).

Dipandu oleh Najwa Shihap, Diskusi Seleksi Menteri detikcom juga menhadirkan dua orang panelis yaitu Purbaya Yudhi Sadewa dan Muhammad Najib Azca. Saksikan secara langsung lewat live streaming di detikTV!

(bpn/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads