Ruhut Sitompul ikut keluar saat Fraksi Partai Demokrat (PD) walk out ketika Sidang Paripurna UU Pilkada. Menurutnya itu dilakukan karena Wakil Ketua Umum PD Max Sopacua mengaku sudah mengantongi izin dari sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono melalui SMS.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Max tidak menjawab jelas apakah pernyataan Ruhut tersebut benar atau tidak. Ia seolah-olah menyatakan apa yang dikatakan Ruhut bukan hal yang serius.
"Ruhut didengerin!" ucap Max singkat sambil memberikan isyarat meletakkan jari di kening dalam jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jl. Kramat Raya, Jakpus, Senin (29/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walk out ini dilakukan atas inisiatif ketua fraksi (Nurhayati Ali Assegaf) karena kondisi saat itu memang kami saksikan sendiri sudah diketok oleh pimpinan sidang," kata Syarief dalam kesempatan yang sama.
Syarief tak mau mengomentari banyak mengenai pernyataan Ruhut. Ia juga tak menyatakan bahwa Ruhut telah berbohong.
"Saya tidak mengatakan dia berbohong. Konteksnya sekarang, ada celah nggak untuk berkomunikasi dengan SBY? Saya katakan tidak ada, karena pada saat itu di paripurna setelah diketok, Ketua Fraksi mengambil inisiatif. Jadi tidak ada komunikasi dengan SBY," jelas Menteri Koperasi dan UKM itu.
Sebelumnya Ruhut menyatakan dirinya diberita tahu oleh Max bahwa aksi walk out itu F-PD telah mendapat izin dari SBY. Sehingga itu menjadi alasan Ruhut juga ikut rekan-rekan satu partainya di DPR untuk melakukan walk out.
"Dia (Max) bilang terima kasih sudah ikut keluar walk out. Nah, aku tanya betul kalian sudah minta izin ke SBY? Katanya ada SMS dari SBY. Lah, saya mau bilang apa?" ungkap Ruhut di Gedung DPR, Jumat (26/9).
"Dapat SMS katanya dari Max Sopacua sama Ibu Nurhayati. Ya sudah katanya dari SBY, ya sudah apalagi. Kalau SBY kecewa, itu urusan waketum yang penting katanya ngaku sudah izin," sambung Ruhut.
(ear/trq)