Di sela-sela kesibukannya mempersiapkan puncak haji yang tinggal menghitung hari, Menag menyempatkan berbincang dengan wartawan personel Media Center Haji 2014 di acara Coffee Morning di Zam Zam Tower, Senin (29/9/2014).
Menag pun memaparkan kesiapan menghadapi puncak haji yang tinggal menghitung hari. Berikut wawancara wartawan detikcom dengan Menag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selamat pagi, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
βAlhamdulilah sejauh ini persiapannya dari hari ke hari semakin baik. Mendekati wukuf di Arafah hari Jumat depan. Kami baru saja koordinasi dengan BPHI dengan seluruh dokter kita sudah koordinasikan, termasuk safari wukuf dari sisi kesehatan yang tidak memungkinkan sudah dikoordinasikan.
Tenda di Arafah mudah-mudahan hari ini sudah final. Hari ini sampai besok sudah melakukan persiapan final menjelang jamaah tiba termasuk persiapan tendanya dapur umumnya dan lain-lainnya
Bagaimana persiapan pemberangkatan jamaah haji di Arafah-Muzdalifah, dan Mina mengingat βkondisi pada saat puncak haji sangat padat?
Memang nanti akan dilakukan secara berangsur-angsur bertahap pemindahan jamaah haji kita di Arafah dilakukan tiga tahap. Semua ketua kloter akan dikumpulkan kemudian diundi karena busnya terbatas dan jalan-jalannya sangat padat. Jadi ini berangsur-angsur dari Kamis setelah zuhur sampai tengah malam. Mudah-mudahan semua yang terjadwal bisa terlaksana.
Bagaimana jaminan kesehatan untuk jamaah haji selama puncak haji?
Ya jadi berdasarkan pengalaman tahun lalu memang problem tim medis kita membangun tenda saat Armina. Karenanya kita akan meminta muassasah agar tenda-tenda pos kesehatan kita ditambah sehingga itu sangat membantu. Jadi kita ingin perluasan space yang ada itu harus ditambah.
Menyangkut kondisi pemondokan yang jauh dari Masjidil Haram di Makkah apakah akan ada perbaikan ke depan, Pak?
Ya memang pemondokan masih tidak terelakkan, ada jamaah kita yang mendiami pemondokan cukup jauh sampai 4 km. Karenanya pemerintah menyediakan bus shalawat untuk melayani secara gratis jamaah haji yang tinggal di radius lebih dari 2 km. Kontrak seperti itu harus dilakukan sejak awal dan jangka panjang. Memilih rumah yang tidak hanya baik tapi radius kurang dari 2 km sehingga tanpa bus jamaah bisa mengakses. Jadi ini memang ke depan perlu kita upayakan peningkatannya.
Ada usulan agar jamaah haji di Makkah juga diberikan katering sama seperti di Madinah supaya jamaah haji lebih nyaman beribadah, bagaimana Pak?
Berhubungan dengan e-hajj, jamaah haji sedunia jelas akomodasinya, transportasinya, dan konsumsinya. Karena itu jamaah haji di Makkah juga perlu disediakan kateringnya. Karena itu akan sangat membantu jamaah haji kita. Karena beberapa jamaah tinggal di hotel mereka dilarang memasak, kemudian dulu ada mukimin menjual makanan karena pemerintah Arab Saudi sangat ketat. Banyak jamaah yang kesulitan mendapatkan lauk-pauk.
Terakhir, ada imbauan khusus kepada jamaah haji jelang wukuf, Pak?
Secara khusus saya mengimbau jamaah haji kita melalui KBIH masing-masing bahwa puncak haji adalah wukuf di Arafah. Karenanya, sampai dengan wukuf kondisi staminanya harus dijaga, jangan diforsir untuk menjalankan yang sunnah karena saya mendengar ada KBIH yang menganjurkan umroh sampai 7 kali dan ini melelahkan bagi orang tua. Hari menjelang wukuf ini sebaiknya digunakan untuk istirahat. Mudah-mudahan saat wukuf tidak terganggu kesehatannya.
(van/aan)