"Turun dari pesawat langsung bengkak," kata Karinah, nenek asal embarkasi Surabaya saat dijenguk Lukman. Sang Nenek berusaha menyalami sang menteri.
"Ibu sudah dilayani dokter terbaik. Sabar saja, sekarang ibu tinggal berdoa saja," kata Lukman disambut senyum sang nenek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lekas sembuh ya buk," kata Lukman menyalami sang petugas seraya menyemangati.
Setelah itu Lukman menengok perawatan pasien dimensia. Ruangan perawatan dimensia ditutup pintu besi agar jamaah bisa diatas dan tidak pergi-pergi.
Kejadian haru terjadi saat Fuadi Makruf, jamaah haji yang dimensia (lupa ingatan) menyapa sang menteri.
"Bapak Lukman kan, Menteri Agama kan," sapa Fuadi memancing senyum Lukman.
"Wah sudah sembuh nih," celetuk beberapa petugas yang mendampingi Lukman.
"Bapak dari PPP kan," lanjut Fuadi lagi-lagi memancing tawa kecil sang menteri.
"Lekas sembuh ya pak," kata Lukman sembari menyalami Fuadi.
Setelah itu Lukman menyambangi klinik UGD di lantai dasar BPHI. Secara keseluruhan Lukman melihat fasilitas di BPHI sudah mumpuni.
"Jadi ini sudah cukup baik karena ini setingkat RS kelas C daya tampung sekitar 150 orang. Jadi lantai paling bawah ini UGD ketika pasien dari pemondokan dirujuk ke sini kemudian kalau ada tindakan lebih lanjut diopname diruju ke RS Arab Saudi," kata Lukman.
"Gedung ini tentu memenuhi standar sebagai balai kesehatan, sudah seperti ini dan membantu jamaah haji kita yang menderita sakit selama ibadah haji," pungkas Lukman.
(van/ahy)