"Saat ini tercatat 190 orang, namun mungkin bertambah 10 persen dari jumlah saat ini atau plus minus 200 orang jamaah hingga H-1 Wukuf," βkata Kepala Bidang Kesehatan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, dr Fidiansjah, kepada Media Center Haji di Jeddah, Sabtu (27/9/2014).
Dari 190 orang jamaah haji yang disafariwukufkan, jelas Fidiansjah, adalah sebanyak 40 jamaah akan berbaring dan 150 jamaah akan duduk di dalam kendaraan selama pelaksanaan safari wukuf berlangsung. Total ada 10 bus dioperasionalkan untuk safari wukuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini safari wukuf semuanya menggunakan bus. Tidak diperkenankan lagi menggunakan mobil ambulans. Bus dimodifikasi untuk menempatkan jamaah di dalamnya dan meletakkan peralatan kesehatan standar saja.
"Kalau (diantar) dengan (mobil) ambulans, akan terjadi antrean kemacetan yang panjang," jelasnya.
"Oksigen kita ikat di tiang, begitu juga infus. Tapi, tidak ada peralatan spesifik, sebab pelaksanaan safariwukuf hanya beberapa jam," imbuhnya.
Batas akhir pendaftaran resmi seleksi jamaah yang akan disafariwukufkan adalah tanggal 29 September 2014. Namun, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan RS Arab Saudi tetap akan menerima jamaah yang disafariwukufkan hingga H-1 pelaksanaan Wukuf di Arafah. Sebagai perbandingan, pada tahun 2013, jumlah jamaah haji Indonesia yang disafariwukufkan mencapai 185 jamaah. Sementara di tahun 2012, sebanyak 250-an jamah haji sakit disafariwukufkan di Arafah.
Pemerintah Arab Saudi menetapkan puncak haji atau Wukuf di Padang Arafah berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1435 Hijriah atau 3 Oktober 2014, yang bertepatan pada hari Jumat. Dengan demikian diprediksi tahun ini terjadi haji akbar, di mana jumlah jamaah haji meningkat signifikan.
(van/imk)