"Jadi kita mendengar aspirasi para jamaah supaya selama di Arab Saudi mengkonsumsi makanan Indonesia. Oleh karena itu kita test semua menunya, ya menu yang berselera Indonesia," kata Abdul Djamil usai rapat dengan penyedia katering jamaah haji di Makkah, Jumat (26/9/2014) malam.
Ada 18 perusahaan katering ditambah muassasah yang menyediakan makanan khas Indonesia untuk para jamaah haji Indonesia. Makanan yang dicicipi antara lain semur, ayam bakar, rendang, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai jamaah kita mengkonsumsi makanan yang mengandung risiko sakit perut dan sebagainya. Ada yang telalu pedas saya sampaikan jangan seperti ini, jangan terlalu asin, agar disesuaikan dengan selera rata-rata jamaah haji. Jadi tujuannya adalah perlindungan," kata Abdul.
Abdul Djamil menekankan para penyedia katering agar jangan mengingkari kesepakatan. "Memastikan bahwa semua pengusaha katering konsisten dengan kontrak yang telah mereka sepakati. Kalau melanggar ada sanksi yang ringan sampai yang berat pemutusan kontrak. Yang ringan itu penurunan kapasitas," katanya.
Sementara itu Sri Ilham Lubis menambahkan bahwa makanan untuk jamaah haji harus higienis dan aman untuk dikonsumsi jamaah haji. Selain itu ada keharusan memiliki cita rasa Indonesia.
"Harus memiliki cita rasa Indonesia, tentunya dari gramasi gizinya juga memenuhi. Kemudian tetap dipertahankan pada suhu tertentu sehingga jamaah puas baik gizi, cita rasa Indonesia, higienis, dan layak dikonsumsi," pesan Sri.
(van/rmd)