KSAD: Saya Minta Maaf Jika Ada Prajurit yang Arogan dan Berbuat Tidak Pantas

KSAD: Saya Minta Maaf Jika Ada Prajurit yang Arogan dan Berbuat Tidak Pantas

- detikNews
Jumat, 26 Sep 2014 12:49 WIB
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengimbau prajurit TNI harus santun dan rendah hati. Ia meminta maaf jika selama ini ada oknum TNI AD yang arogan dan berbuat tidak pantas.

"Pada kesempatan ini, saya sebagai KSAD mohon maaf apabila ada prajurit-prajurit saya yang arogan, berbuat tidak sepantasnya, dan menyakiti hati rakyat," kata Gatot di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (26/9/2014).

Menurut Gatot, ancaman terbesar TNI AD saat ini adalah ke dalam. Bagaimana mengembalikan kultur prajurit TNI AD sesuai ajaran pendahulunya, yaitu dekat dan bertempur, serta berjuang bersama rakyat dan berbagai komponen bangsa lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengingatkan, prajurit TNI adalah prajurit rakyat yang harus santun dengan rakyat, tidak bersikap arogan, rendah hati, menghormati, dan mencintai rakyatnya," ujar jenderal bintang empat itu.

"Apabila itu dilakukan merupakan kekuatan yang sangat luar biasa dan saya yakin ditakuti oleh negara manapun karena kebersamaan TNI AD, TNI umumnya dan rakyat adalah kekuatan yang tidak terkalahan," sambung Gatot mempertegas.

Kata Gatot, TNI AD dibangun para pendahulunya dengan mengorbankan pikiran, keringat, tenaga, darah, bahkan nyawa. Maka dari itu ditegaskannya, tidak boleh ada satupun prajurit TNI AD yang merusak nama AD.

"Lebih baik saya korbankan prajurit yang merusak, daripada mengorbankan institusi. Saya jamin akan saya tindak tegas siapapun prajurit TNI Angkatan Darat yang ingin merusak nama Angkatan Darat. Saya tidak akan mengorbankan institusi untuk membela dia, justru saya korbankan prajurit tersebut. Ini ketegasan saya," kata Gatot.

(bar/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads