Mahkamah Partai hanya mengakui kepengurusan PPP yang dibentuk melalui Keputusan Muktamar VII PPP tahun 2011, yaitu kepengurusan dengan Ketum Suryadharma Ali dan Sekjen Romahurmuziy.
"Pengurus Harian DPP Partai Persatuan Pembangunan selaku Eksekutif PPP di tingkat nasional adalah Pengurus Harian DPP Partai Persatuan Pembangunan yang susunan personalianya sesuai hasil Keputusan Muktamar VII PPP Tahun 2011, di Bandung," demikian bunyi keputusan sela Mahkamah Partai DPP PPP yang ditandatangani Ketua Mahkamah Chozin Chumaidy, Kamis (25/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPP dua kubu juga dilarang melakukan kegiatan seperti Mukernas ataupun Muktamar. Kegiatan di PPP hanya boleh dilakukan jika disetujui oleh kepengurusan yang dipimpin duet Suryadharma dan Romahurmuziy. Selain itu, dua kubu juga diharuskan islah.
"Memerintahkan Para Pihak yang berselisih, semua pengurus, anggota, kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan, untuk menaati dan mematuhi putusan ini," lanjutan amar putusan itu.
Seperti diketahui PPP kembali pecah setelah Suryadharma Ali dipecat dari posisi ketum oleh Romahurmuziy Cs melalui rapat harian pengurus. Romahurmuziy Cs lalu mengangkat Waketum Emron Pangkapi sebagai Plt Ketua Umum.
Suryadharma yang tak terima dengan pemecatan itu balik memecat 15 pengurus PPP yang dianggapnya makar lalu membentuk kepengurusan baru.
(trq/nrl)