Si Kaya Makin Kaya dan Analisa Kesenjangan Pendapatan di Indonesia

Si Kaya Makin Kaya dan Analisa Kesenjangan Pendapatan di Indonesia

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 17:01 WIB
Jakarta - Si kaya semakin kaya adalah istilah yang terkadang didengar ketika BBM subsidi naik dan terjadi inflasi. Namun ternyata istilah itu pula tersirat ketika Utusan Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan (UKP2K) HS Dillon menyampaikan pandangan soal kesenjangan pendapatan di Indonesia.

"Kesenjangan pendapatan sekarang banyak dan terus meningkat. Kemiskinan bisa tambah, ketimpangan ini disebabkan kebijakan. Dari segi pendapatan, kelas atas mungkin bertambah pendapatannya 4-5 kali lipat sementara di bawahnya cenderung tak banyak berubah," kata Senior Program Direktur UKP2K Marcellus Rantetana.

Marcellus menyampaikan hal itu dalam jumpa pers yang dihadiri Dillon di kantor UKP2K, Jl Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014). Hal itu menurut Marcellus karena masalah kesenjangan di daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Dillon menyatakan anggaran yang dialokasikan pemerintah saat ini untuk penanggulangan kemiskinan sudah sangat besar melalui belasan kementerian yang menangani kemiskinan. Namun angka kemiskinan masih sulit berkurang, malah berpotensi bertambah.

"Selama ini bantuan itu personal ke satu orang, yang dikeluhkan Mendagri. Hampir 60 persen anggaran itu untuk bantu orang secara personal. Anggaran cukup banyak, penggunaannya yang penting. Intinya menciptakan kesempatan kerja dan berusaha," ujar Dillon.

Pria keturunan India itu menambahkan, Indonesia pernah menjadi perhatian dunia pada tahun 1973-1983 karena mampu mengimpor beras dalam jumlah besar bahkan hingga mengalami swasembada beras. Namun hal itu kini jadi sulit diwujudkan.

"Yang penting itu urutan, contoh kebijakan pajak. Kalau dibikin pajak penjualan, berarti pajak itu menghukum orang yang duitnya kurang. Saya tentu punya mazhab sendiri, saya nggak senang ada Lamborghini banyak, tapi sumbangan ternyata kecil sekali yang bisa dikumpulkan," papar Dillon.

"Kuncinya keberpihakan kepada rakyat, โ€Žmereka punya kemampuan di daerah. Kita ingin sebetulnya perguruan tinggi di daerah itu. Karena kita jadi warga negara Indonesia saat mahasiswa. Setelah tidak lagi jadi mahasiswa, kita tak lagi memikirkan republik ini. Kita memikirkan diri sendiri," ujar Dillon.




(vid/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads