Saat Kapolda Metro Buka Tutup Acara dengan Pantun

Saat Kapolda Metro Buka Tutup Acara dengan Pantun

- detikNews
Kamis, 25 Sep 2014 11:56 WIB
Jakarta - Irjen Unggung Cahyono belum genap satu bulan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya di Jakarta. Layaknya orang Betawi, mantan Kapolda Jawa Timur ini mencoba membuat pantun dalam mengawali sambutannya di hadapan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), wali kota DKI dan jajaran kepolisian.

"Bukan tolong sembarang tolong, tapi tolong berlapis emas, bukan salam sembarang salam, salam agama tolong dibalas," tutur Unggung yang disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Pantun ini dibacakan dalam acara 'Silaturahmi Sinergitas Tiga Pilar Bhabinkamtibmas, Babinsa, Lurah untuk Menciptakan Situasi Kamtibmas Kondusif' di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jaksel, Kamis (25/9/2014). Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengakui dirinya lebih menyukai pendekatan kepada masyarakat melalui kearifan lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berkaitan perpolisian di masyarakat, saya di mana pun berada lebih senang pendekatan dengan kearifan lokal. Kalau kemarin di Jatim tentunya lain dengan DKI, budaya Jakarta lebih kental dengan Betawi," ucap Unggang diikuti tawa kecil seisi ruangan.

Dalam kesempatan ini, pria yang menggantikan Irjen Pol Dwi Priyatno selama 3 minggu tersebut menyebut pentingnya menjaga kerjasama dan hubungan sinergis antara Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah. Mereka adalah tiga pilar yang tak terpisahkan dan menjadi tombak utama dalam memelihara ketertiban masyarakat.

"Saya menyadari polisi tidak bisa bekerja sendiri namun perlu bersinergi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Ujung tombak kita paling depan, Bhabikamtibmas, Babinsa dan Lurah," kata Unggung.

"Kita harapkan tiga pilar ini dapat bersinergi sehingga bisa terwujud situasi aman dan kondusif. Tanpa sinergitas proaktif dan koordinatif, hambatan komunikasi deteksi dininya tumpul," imbuhnya.

Menutup sambutannya, Unggung kembali membacakan sebuah pantun. Lagi-lagi dirinya mengundang reaksi tawa dan dihadiahi tepuk tangan gemuruh seisi ruangan.

"Jakarta kotanya indah, di sana ada istana presiden, manakala ada tutur kata kami yang salah, mohon dimaafkan 100 persen," pungkasnya.

(aws/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads