Acara Bioresources LIPI EXPO di Botani Square menampilkan hasil penelitian LIPI tentang produk-produk sumber daya alam hayati. Salah satu yang dipamerkan adalah kain dengan pewarna alam dari tumbuh-tumbuhan. Cantik!
Kain tersebut sangat cantik dengan dominasi warna lembut dan gelap. Ada yang dari jantung pisang, daun jambu biji, duwet dan lain-lain. Sang peneliti Tuti Djarwaningsih dari bidang botani Puslit LIPI dengan ramah memberikan penjelasan di Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/9/2014).
Jantung pisang, misalnya, adalah penghasil warna krem. Sedangkan warna coklat hingga hitam bisa dihasilkan dari daun jambu biji, daun mahoni, daun duwet dan daun kareumbi (Imalanthus populneus). Sedangkan daun secang bisa menghasilkan warna merah. Daun tarum (Indigofera tinctoria) bisa menghasilkan warna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara membuatnya, bahan pewarna alami dicuci kemudian direbus dan disaring sampai terlihat warnanya. Kemudian kain yang akan diberi warna dicelupkan ke air rebusan yang sudah didinginkan, lalu kain dijemur," tutur Tuti.
Setelah kering, kain dicelupkan lagi ke air pewarna, dijemur sampai kering dan dicelupkan lagi sampai 3 kali. Bisa juga dengan merendam satu malam kain tersebut. Harga kain-kain yang dihasilkan dengan pewarna alami ini mulai dari Rp 350 ribu per potong dengan ukuran kain 2x1 meter.
(nwk/nrl)