"Dari awal dikatakan kami ingin jadi partai penyeimbang. Kalaupun sama (dengan KMP yang) menyebut dirinya penyeimbang, tapi penyeimbagnya Demokrat beda dengan KMP," tutur Wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati di Gedung Habibie Center, Jl Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2014).
Hal ini dikarenakan PD sudah memimpin bangsa selama 2 periode pemerintahan. Diakui Andi, selama masa kepemimpinan Presiden SBY itu pula lah lahir pemilihan umum secara langsung mengakomodasi suara serta pilihan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Komisioner KPU itu siap dengan apa pun keputusan Paripurna besok. Kalaupun partainya bersama para pro Pilkada langsung seperti PDIP, PKB, Partai NasDem dan PKPI kalah suara, pihaknya akan menempuh upaya akhir melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
"Apapun keputusan Paripurna besok parpol harus menjunjung tinggi. Meskipun masih ada ruang judicial review ke MK seperti yang dilakukan PDIP terhadap UU MD3," kata Andi.
Lalu bagaimana bila Fraksi Demokrat besok membangkang tidak mengikuti keputusan DPP Demokrat?
"Ada (sanksi) pasti tegantung jabatannya apa. Kami berharap anggota bisa hadir dulu semuanya dan patuh terhadap kebijakan partai. Kami menjamin mereka akan mengikuti perintah atasan," tutupnya.
(bal/ndr)