Ini Peta Dukungan Terbaru RUU Pilkada, PD Jadi Penentu

Ini Peta Dukungan Terbaru RUU Pilkada, PD Jadi Penentu

- detikNews
Rabu, 24 Sep 2014 10:43 WIB
Jakarta - Dinamika dukungan di RUU Pilkada makin kencang jelang pengesahan 25 September. Dua parpol pendukung pilkada lewat DPRD, Golkar dan PPP, pecah. Akankah kubu pendukung pilkada langsung menang mudah?

Sejumlah anggota Fraksi Golkar yang tergabung dalam Poros Muda Partai Golkar menyatakan menentang keputusan partainya dan mendukung pilkada langsung. Poros Muda Partai Golkar ini dimotori anggota Komisi VIII Agus Gumiwang Kartasasmita, anggota Komisi IX Poempida Hidayatulloh dan anggota Komisi I DPR Yorrys Raweyai.

Agus Gumiwang menyerukan kader-kader muda Golkar yang ada di fraksi untuk menolak pengembalian pilkada lewat DPRD. Dia yakin sedikitnya ada 25% anggota Fraksi Golkar yang akan terang-terangan mendukung pilkada langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perhitungan saya, minimal ada 25% anggota FPG yang secara terbuka berani mendukung pilkada langsung, yang lainnya mungkin tidak berani," kata Agus kepada detikcom, Selasa (23/9) kemarin.

PPP yang saat ini sedang terpecah tak jauh beda dengan Golkar. PPP kubu Romahurmuziy memerintahkan anggota Fraksi PPP mendukung pilkada langsung, sedangkan kubu Suryadharma menegaskan tetap di barisan pilkada lewat DPRD.

Pecahnya suara dua partai itu di RUU Pilkada tentu melemahkan kekuatan Koalisi Merah Putih yang mendukung pilkada lewat DPRD. Awalnya Koalisi Merah Putih yang diisi Golkar (106 kursi), Gerindra (26), PAN (52), PKS (57), PPP (38), PD (148), dengan total 427 kursi, menguasai 76% kursi DPR. Namun kekuatan itu terus tergerus.

PD menjadi yang pertama meninggalkan Koalisi Merah Putih di RUU Pilkada. Dengan demikian, di atas kertas, Koalisi Merah Putih kehilangan 148 kursi. Lalu di Golkar, Koalisi Merah Putih kemungkinan akan kehilangan 25% dari 106 kursi yang dimiliki, atau 27 kursi.

Kemudian di PPP, jika melihat peta pengisi fraksi, bisa jadi 50% anggota fraksi partai Kakbah menuruti kubu Romahurmuziy mendukung pilkada langsung. Maka kemungkinan Koalisi Merah Putih akan kehilangan 19 kursi di partai berlambang partai Kakbah itu.

Jika hitungan di atas benar-benar terjadi, maka Koalisi Merah Putih akan kehilangan 194 kursi. Sehingga kekuatan mereka tinggal 233 kursi atau sekitar 42%.

Namun hitung-hitungan di atas kertas itu bisa saja tak sesuai. Sebab, kabarnya anggota Fraksi PD belum solid mendukung pilkada langsung. Kabarnya, masih ada anggota yang tak menerima keputusan mendukung pilkada langsung. Jika PD tak solid, bisa jadi peta berubah. PD menjadi penentu nasib RUU Pilkada.

(trq/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads