“Kita maunya apartemen, jadi nanti ada kira-kira 13 ribu atlet. Jadi kita mau sistemnya mereka (swasta) bangun apartemen yang baru, tapi sebelum dia lepas ke orang lain dia sewain dulu ke kita. Setelah dua minggu, mereka (atlet) pergi, baru dijual,” kata Ahok kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014).
Lokasi untuk penginapan itu nantinya akan dibangun di kawasan Kemayoran. Ahok sedang meminta kepada pemerintah pusat agar memberikan aset tanah di kawasan tersebut untuk dikelola pemprov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut ada 7.000 unit apartemen yang diperlukan untuk menampung sekitar 13 ribu atlet nantinya. Jumlah itu diharapkan rampung dalam 3 tahun ini. Pengembang yang siap diajak kerjasama akan diberi izin SIPPT (Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah).
“Itu tidak terpusat di Kemayoran. Siapa saja yang mau ikutan kita kasih izin bangun. Nggak pakai lelang, kita kasih izin SIPPT-nya. Kita mesti hitung waktunya yang nanti kira-kira bisa selesai sebelum event itu,” jelasnya.
Ide sistem apartemen ini dicontohnya setelah berkunjung ke Korsel yang saat ini menjadi tuan rumah Asian Games XVII. “Di Korea tuh begitu, atlet bayar USD 50 per malam. Itu apartemen yang mau dijual, tapi dibuat ranjang yang sederhana, setelah mereka pergi baru apartemennya boleh dijual,” pungkasnya.
(bil/fjp)