Persidangan dengan agenda mendengar keterangan saksi tersebut digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2014). Ada 5 saksi yang dihadirkan, 2 di antaranya merupakan orangtua Ade Sara, yaitu Elizabeth dan Suroto.
Dalam persidangan itu, Elizabeth dan Suroto menceritakan proses bagaimana mereka hilang kontak dengan Ade Sara. Dari mulai kebingungan, lalu mencari kemana-mana, melapor ke polisi, hingga bagaimana akhirnya mereka melihat sendiri anak semata wayangnya itu telah terbujur kaku dengan kondisi mengenaskan di RSCM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya tidak mengenali Sara karena wajahnya sudah membengkak. Saya melihat lidahnya terjulur dan matanya hampir keluar. Saya nggak kuat," kata Elizabeth sambil menangis tersedu-sedu.
Selama Elizabeth dan Suroto memberi keterangan di persidangan, Hafitd hanya tertunduk dan wajahnya terlihat gusar. Beberapa kali ia melepas kacamatanya dan menyeka keringat di wajahnya. Sementara Syifa yang tampak memakai kerudung hitam terlihat lebih tenang.
Dalam persidangan itu, Elizabeth cerita mengenai curhatan Ade Sara kepadanya tentang Hafitd. Kata Elizabeth, anaknya sering bercerita bahwa Hafitd adalah pria yang kasar dan seringkali mengancam. Saat menceritakan itu, Hafitd tetap tertunduk diam.
"Hafitd ayo ngaku dong. Hafidz ngaku dong," kata Elizabeth di persidangan kepada Hafitd.
(bar/mpr)