Deretan Mobil Sewaan Memakan Separuh Badan Jalan di Jembatan Lima

Deretan Mobil Sewaan Memakan Separuh Badan Jalan di Jembatan Lima

- detikNews
Senin, 22 Sep 2014 19:13 WIB
Jakarta -

Pengguna kendaraan kerap mengeluhkan padatnya lalu lintas di Jembatan Lima, Jakarta Barat. Kemacetan di daerah tersebut salah satunya disebabkan oleh para mobil sewaan yang terparkir di pinggir jalan di depan toko-toko plastik atau alat rumah tangga yang banyak terdapat di daerah tersebut.

Pantauan di lokasi, Senin (22/9/2014), puluhan kendaraan mobil bak terbuka berderet di depan toko-toko. Sebagian tengah sibuk membongkar muat barang-barang pembeli, sebagian hanya terparkir menunggu sewa. Lokasi ini memang terkenal sebagai grosir alat-alat rumah tangga dan barang-barang berbahan plastik. Mobil-mobil ini memakan separuh badan jalan di kedua arah.

"Kebanyakan datangnya dari jauh. Ada yang dari Cikampek, Bekasi, Tangerang. Yang dari Lampung aja ke sini. Itu truk-truk gede ngangkut ke Lampung, grosir soalnya di sini. Buat dijual lagi sama mereka," ujar salah satu sopir mobil bak terbuka sewaan, Arif kepada detikcom di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanyai bagaimana tanggapan Arif terhadap keluhan pengguna jalan terhadap kemacetan yang disebabkan karena mobil-mobil yang parkir liar, Arif pun membela diri.

"Namanya Jakarta mah emang macet terus. Kendaraan terus bertambah, di mana-mana juga macet. Kita kan di sini buat nyari makan," pembelaan pria asal Pandeglang, Banten ini.

Kemacetan tak hanya terjadi akibat penyempitan badan jalan. Keluar masuknya kendaraan yang terparkir saat hendak berjalan pergi, pun menjadi penyebabnya. Pegawai-pegawai yang memindahkan barang-barang dari toko menuju kendaraan sewaan juga menambah semarak semrawutnya Jalan Jembatan Lima. Tak hanya mobil sewaan, Bajaj-bajaj juga banyak terparkir di wilayah ini, termasuk mobil dan motor pribadi.

"Kalau udah keluar lampu merah ke arah Jalan Raya Angke juga lancar kok. Itu di depan Pasar juga pada dagang di pinggir jalan. Sayur-sayuran, banyak juga. Bajaj juga banyak, itu ngangkut buat yang di sekitar Jakarta aja kayak Ciputat," tutur Arif.

Terkait penertiban yang dilakukan Dishub bersama Satpol PP terhadap parkir liar, Arif mengaku ia hanya mengandalkan keberuntungan semata. Pria yang sudah menggeluti pekerjaannya ini sejak tahun 2014 itu pun mengatakan kini ia harus bekerja kucing-kucingan dengan petugas.

"Ya kucing-kucingan aja tiap hari. Tadi juga ada L-300 yang diderek. Kalau ada Satpol PP kita buru-buru pergi biar nggak ketangkep. Saya mulai keluar dari jam 07.00 pagi sampai tutup toko, sekitar jam 17.00 WIB," jelas Arif.

Pekerjaan yang dilakukan Arif cukup mudah, ia hanya perlu mengantar barang pembeli grosir yang kisarannya bisa mencapai Rp 30 Juta itu ke lokasi yang dituju. Seperti hari ini, Arif sudah mengantar barang ke 2 lokasi, yakni Tanjung Priok dan Kemayoran.

"Kalau ke situ ya kisarannya disewa Rp 350 ribu. Kalau ke Cikampek bisa Rp 700 ribu tapi sehari cuma bisa sekali sewa kalau ke sana karena jauh. Kalau ramenya tanggal 27 sampai tanggal 10 tiap bulan. Sewa sih ada aja. Paling sebulan cuma sekali yang nggak dapet sewa," kata Arif.

Di sore hari, mobil-mobil sewaan ini satu persatu mulai meninggalkan lokasi karena toko-toko sudah tutup. Semoga ke depan, permasalahan ini dapat menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta dengan solusi yang terbaik agar semua pihak tidak ada yang dirugikan.

(ear/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads