“Bagi mereka Jakarta ini berpengalaman karena tiap hari itu ada kebakaran di Jakarta. Setahun bisa 6.000 kejadian, sekarang sudah mulai turun. Mereka ingin belajar dari kita,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Hal ini dikatakannya kepada wartawan usai penandatanganan MoU dengan Ketua Otoritas Pemadam Kebakaran Fiji, Francis Kean, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pengalaman yang bisa kita share ke Fiji antara lain hal-hal yang membuat suatu kawasan bisa terbakar selain faktor korslet listrik, misalnya warga yang parkir sembarangan sehingga saat kebakaran mobil kita enggak bisa masuk. Jadi nanti orang-orang dari Fiji bisa lihat kesulitannya di mana, karena nanti mereka langsung terjun ke tim pemadam untuk belajar,” kata Ahok.
Ketua Otoritas Pemadam Kebakaran Fiji, Francis Kean, berujar MoU tersebut adalah tindaklanjut dari kunjungan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Republik Fiji tahun lalu.
“(Kami memilih Jakarta) karena kami melihat banyak kesamaan dalam operasional antara otoritas pemadam kebakaran di Fiji dan di Jakarta, Indonesia,” kata dia dalam kesempatan yang sama.
Kean menyatakan pihaknya ingin mengembangkan peran dinas pemadam dari sekedar memadamkan api ke operasi penyelamatan nyawa. “Kami punya target zero fire incident, tapi sayangnya target tersebut tidak terpenuhi. Sejak Januari tahun ini hingga saat ini sudah terjadi 70 kasus kebakaran,” pungkasnya.
(ros/rvk)