Melintas di Jembatan Lima yang Super Macet karena Hal Sepele

Melintas di Jembatan Lima yang Super Macet karena Hal Sepele

- detikNews
Senin, 22 Sep 2014 15:38 WIB
Jakarta - Jika melintas di Jalan Jembatan Lima, Jakarta Barat, tersendatnya lalu lintas sudah menjadi cerita biasa. Ternyata, kepadatan lalu lintas juga disebabkan karena aktivitas di toko-toko barang plastik di wilayah itu. Jadi penyebab kemacetan ini sepertinya karena hal yang sepele.

Pantauan di lokasi, Senin (22/9/2014), sejumlah mobil boks, mobil terbuka, dan mobil pribadi terparkir di pinggir jalan. Deretan Bajaj pun ikut dalam antrian untuk mengangkut barang-barang pembeli. Sejumlah pegawai toko tengah mengatur barang belanjaan pembeli sedemikian rupa.

Ternyata para kendaraan itu terparkir untuk mengangkut barang-barang belanjaan pembeli. Proses bongkar muat yang relatif cukup lama itu menjadi akar dari kemacetan di Jembatan Lima ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biang keroknya ya itu, bongkar muat barang-barang toko plastik. Dulu parah banget macetnya, kalau sekarang udah mendingan," ujar seorang sopir angkot, Soleh, kepada detikcom di lokasi.

Lokasi toko-toko berbahan plastik ini berada tidak jauh dari pasar yang cukup besar di wilayah Jembatan Lima. Biasanya, jika sudah menjelang pukul 14.00 WIB hingga sore hari saat jam pulang kerja, kemacetan parah terjadi di jalan 2 arah yang terbilang relatif kecil ini.

"Biasanya macet banget, ini karena tadi ada pembersihan dari Dishub aja. Mobil pada parkir di pinggir-pinggir jalan. Kalau depan lancar, sini (depan Pasar Mitra) pasti lancar. Kalau udah macet, cuma muat 1 mobil aja yang bisa lewat," kata seorang pedagang di depan Pasar Mitra, Rudi dalam kesempatan yang sama.

Proses bongkar muat juga disebut Rudi menjadi masalah utama penyebab macet. Rudi juga menyatakan Jembatan Lima merupakan daerah industri sehingga banyak kendaraan keluar masuk di setiap waktu.

"Di sini kan banyak konveksi, banyak toko. Yang nyari barang plastik juga dari jauh-jauh. Ada yang dari Bogor, Tangerang, Priok, soalnya di sini murah. Jalannya di sini tikungannya juga banyak. Macet terus jadinya," tutur Rudi.

Selain loading barang para pembeli, bongkar muat barang pemilik toko-toko di Jembatan Lima menjadi PR yang harus segera ditanggulangi. Truk-truk barang dagangan kerap menghambat laju lalu lintas jalanan sekitar, terutama saat kendaraan itu tengah putar balik yang memerlukan waktu cukup lama.

Seperti yang terjadi siang ini, sebuah truk besar berputar di depan Pasar Mitra. Antrian kendaraan dari 2 arah pun tak dapat dihindari selama beberapa saat.

"Nah ini truk isi barang dagangan plastik-plastik itu. Jadi macet banget kan," Rudi menunjuk sebuah truk.

Menurut Rudi, perkara kemacetan ini bukannya tidak ditanggulangi. Beberapa tahun lalu petugas Satpol PP pernah berusaha menertibkan supaya bongkar muat barang di sekitar toko-toko plastik tidak menyebabkan kemacetan.

"Tapi pemilik tokonya dibilangin ngelawan, akhirnya ribut. Dulu pernah gitu. Kalau pagi itu udah nongkrong mobil-mobil bak kebuka. Mobil muatan toko, soalnya yang beli dari jauh-jauh, buat transportnya. Barang-barang juga ditaruh di pinggir jalan," cerita Rudi.

Dari pantauan detikcom, angkot sendiri bukan menjadi permasalahan utama kemacetan di Jembatan Lima. Tak ada angkot yang 'ngetem' di pinggir jalan atau di depan pasar. Angkot hanya sedikit menghambat jika sedang menurunkan penumpang.

Beberapa pedagang pasar memang ada yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Bongkar muat sayur juga terjadi sesekali. Meski begitu, aktivitas di depan Pasar Mitra tak terlalu mengganggu pengguna jalan, namun kerap terkena imbas macet dari aktivitas jual-beli toko-toko plastik yang berada tak jauh dari pasar.

"Ini biasanya macet banget, tapi sekarang nggak terlalu karena ada Satpol PP sama tadi ada pembersihan dari Dishub," tutup Rudi.

(ear/ndr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads