Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) belum dapat menanggapi ada atau tidaknya dugaan keterlibatan oknum TNI tehadap penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Batam, Kepulauan Riau. Penggerebekan gedung penimbunan BBM itu mengakibatkan terjadinya insiden memakan korban Anggota TNI mengalami luka tembak.
"Saya belum bisa bilang, saya sama sekali belum bisa menyatakan itu," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, di kantornya, Senin (22/9/2014).
Saat ditanya apakah ada upaya 'mem-backing' tempat penimbunan BBM tersebut oleh Oknum TNI, Boy juga belum dapat memastikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kadis Penerangan TNI AD Brigjen Andika Prakasa juga mengaku belum dapat menjawab dengan pasti apakah penembakan dilakukan karena anggota TNI tersebut membekingi penimbungan BBM tersebut. Namun menurutnya, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.
"Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Makanya kami siap melakukan investigasi gabungan," katanya di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat.
Andika mengatakan, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo juga sangat terbuka kepada publik. Jika memang terbukti ada anggota TNI yang melakukan pembekingan, mereka akan diberikan hukuman yang sesuai.
"KSAD sudah menyampaikan agar tidak ada anggota kita yang tidak bekerja profesional. Ada pasal hukumannya untuk itu," katanya.
(idh/ndr)