Tak jauh dari lokasi perang Uhud, terdapat goa di atas Jabal Uhud. Goa itu dikenal sebagai Goa Uhud, goa tempat Nabi Muhammad SAW dirawat usai perang Uhud.
Goa tersebut terletak di ketinggian sekitar 30 meter dari dasar Jabal Uhud. Dari lokasi perang Uhud jaraknya tak sampai 500 meter.
Tim Media Center Haji berkesempatan mendaki ke goa yang beraroma wangi tersebut pada Minggu (21/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sejarah perang Uhud, sebenarnya pasukan yang dipimpin Nabi Muhammad memenangkan perang melawan para kafir quraish. Namun karena pasukan pemanah turun dari jabal Rumat untuk mengambil harta rampasan, kubu kafir quraish kemudian dapat mengalahkan pasukan Nabi, puluhan syuhada meninggal dalam perang itu, Nabi yang terluka kemudian dibawa ke Goa Uhud untuk dirawat.
Sedangkan para Syuhada dimakamkan bersama paman Nabi, Sayidina Hamzah Sayid Al-Syuhada (pemimpin para Syuhada) yang juga meninggal dalam pertempuran. Pemakaman para Syuhada persis di samping Jabal Rumat yang jadi saksi perang Uhud.
Menuju Goa Uhud, jamaah harus melewati perkampungan warga atau di belakang rumah-rumah warga sekitar.â Untuk mencapai mulut goa, harus mendaki melalui jalan berbatu setinggi 30-an meter. Sebaiknya tak pakai sepatu, jangan memakai sandal karena gunung berbatu sangat licin dan curam.
âMulut goa ini sekarang sudah ditutup dengan tembok setinggi dua meter. Di atas tembok masih menganga lubang goa dengan diameter berukuran sekitar 50 cm. Di dalam goa sudah ditimbun banyak kotoran kambing, namun dalam goa yang kira-kira berkedalaman dua meter tetap wangi.
Kotoran kambing sengaja disebar di pintu masuk dan dalam goa âuntuk menghindari para peziarah yang melakukan praktik mistik dan syirik.
Sampai saat ini goa Uhud jadi tempat ziarah sejumlah jamaah asal Iran, Sudan, Pakistan, India, Banglades, dan Palestina. Nyaris tak ada satu pun jamaah haji Indonesia yang berkunjung. Banyak peziarah yang menangis dan meratap sembari berdoa di depan mulut goa itu.
Bau wangi yang sangat kuat di dalam Goa, masih jadi saksi sejarah perjuangan Rosululloh dan para Syuhada menegakkan kalimat tauhid 'Lailahailallah Muhammadurrosululloh'.
(van/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini