Anis Matta: Oposisi Bukan Pilihan, Ini Risiko Kalah Dalam Pilpres

Anis Matta: Oposisi Bukan Pilihan, Ini Risiko Kalah Dalam Pilpres

- detikNews
Minggu, 21 Sep 2014 12:23 WIB
Jakarta - Presiden PKS Anis Matta memberikan arahan untuk ribuan anggota legislatif PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Anis menegaskan kepada para kader bahwa posisi PKS yang tidak masuk dalam pemerintahan Jokowi-JK bukanlah pilihan, namun karena keadaan.

"Oposisi ini bukan pilihan, ini risiko yang harus kita ambil. Kita ingin memimpin, cuma kita kalah dalam pilpres. Sesederhana itu," kata Anis di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2014).

Anis mengatakan, PKS akan tetap konsisten sebagai oposisi dalam periode pemerintahan 2014-2019 ini. PKS akan memperbaiki kemampuan dalam komunikasi sehingga memiliki pengaruh besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini gambaran yang dirusak ketika kita kritis di pemerintahan sehingga dianggap anak nakal. Saya kira kesalahan kita dalam komunikasi, tapi prinsip dasarnya sama," ujarnya.

Ia mengatakan, secara psikologis dan mental, PKS harus membiasakan diri berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Anis juga mengingatkan, PKS pernah menjadi oposisi saat dipegang oleh Hidayat Nur Wahid. Padahal kala itu tidak lolos PKS tidak lolos presidential threshold dan hanya memiliki 7 kursi di DPR.

"Dengan gagahnya kita bilang kita oposisi. Kita sekarang tidak sendiri, kita punya kawan banyak dalam oposisi. Jumlahnya bahkan lebih banyak dari yang tidak oposisi," tegasnya.

"Jangan ada yang mikir oposisi lebih enak daripada memimpin," tambahnya.

Anis juga mengimbau agar kader PKS tidak tergoda jabatan. Sebab menurutnya, PKS tidak memenangkan pemilu karena dianggap belum siap oleh Allah.

"Jangan pernah tergoda memenangkan negara saat kita belum mampu. Kita ingin menjadi pemimpin sesuai jalur yang normal, bukan jalur yang rapuh," ujar Anis.

Anis juga mengatakan, bahwa PKS akan setia pada pilihannya saat ini. Koalisi Merah Putih (KMP) akan tetap dipertahankan dalam pemerintahan mendatang.

"Jadi tidak ada yang perlu kita tangisi. Jalan kita sudah benar," tutupnya.

(kff/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads