Bukan lagi sayuran dan bumbu-bumbu ketoparak, gerobak dengan dominasi merah-biru itu justru dipenuhi alat-alat DJ. Dua pengeras suara terpasang di depan gerobak tersebut.
Musik-musik yang biasa terdengar di klub-klub malam, kali ini terdengar menggema di Bunderan HI. Tak ayal, perhatian pengunjung CFD pun tertuju ke gerobak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerobak di Indonesia itu unik-unik. Gerobrak ketoprak dengan gerobak sate itu berbeda bentuk loh. Ditambah ingin gabungkan tradisional dan modernisasi," jelas Fariz di lokasi, Minggu (21/9/2014).
Dia berharap tidak ada stigma demi kelestarian budaya, tidak ada salahnya penerapan teknologi digunakan untuk hal tersebut. "Teknologi jangan dimusuhin harus bersahabat," ujarnya.
(spt/ahy)