Ical Bicara Soal Maritim Seperti Visi Misi Jokowi-JK

Jakarta -

Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memberikan pembekalan kepada anggota DPR terpilih untuk Fraksi Golkar. Salah satu yang dia tonjolkan adalah mengenai pembangunan maritim.

"Selama 350 tahun kita dijajah hingga melupakan bahwa kita memiliki keunggulan di sektor maritim. Kita terlalu banyak bicara daratan. Kita selalu stres bila harga daging sapi naik, padahal kita punya ikan yang banyak," ujar Ical di Hotel Le Meridien, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2014).

Di sisi lain Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pun bertekad untuk melakukan pembangunan maritim. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan munculnya opsi membentuk Kementerian Maritim.

Pada Pilpres lalu Golkar berseberangan dengan Jokowi-JK karena bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta. Golkar pun tak diundang pada Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah.

"Kita memang perlu membeli kapal tanker, tetapi lebih penting sebenarnya membeli kapal patroli untuk mengamankan wilayah laut kita. Itulah yang menjadi tugas para anggota DPR mendatang yaitu menyiapkan anggaran untuk membeli kapal-kapal patroli atau pun kapal selam," kata Ical.

Selain itu dia juga mengakui bahwa selama ini regulasi di Indonesia banyak yang memihak pada kapitalisme. Oleh karena itu dia meminta anggota legislatif mendatang untuk mengubah undang-undang tersebut.

"Memang sejak krisis kita membuat undang-undang yang condong ke kanan, tapi kan sekarang kita sudah tidak krisis lagi. Oleh karena itu kita harus mengubah undang-undang termasuk mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 yang terlalu kanan," pungkas Ical.

(bpn/ahy)