Melihat kondisi tersebut, warga kampung Purbaningratan, Kelurahan, Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta membuat alat pemadam kebakaran sendiri. Meski cukup sederhana, namun dengan alat ini, kebakaran di perkampungan padat dapat lebih cepat diatasi, tanpa harus menunggu mobil pemadam kebakaran yang tidak bisa masuk lokasi.
Ketua Kampung Tangguh Bencana (KTB) Purbaningratan, Yogyakarta mengatakan, ide membuat alat pemadam kebakaran berawal dari kejadian kebakaran tahun 2010 yang melanda 3 rumah warga di kampungya. Kejadian kebakaran cepat merembet ke rumah warga lain, karena tidak cepat teratasi. Atas kejadian tersebut, warga kemudian membuat peralatan pemadam kebakaran sederhana yang disebut Pemadam Kebakaran (PBK) mini
Sistim Padat Pemukiman (Sidatkim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membuat alat tersebut, biaya yang dihabiskan tidak terlalu besar. Dana yang digunakan yang jelas untuk membeli mesin diesel untuk pompa air sekitar Rp 3 jutaan, dan untuk memodifikasi. Total dana yang dihabiskan sekitar Rp 10 jutaan.
Alat pemadam kebakaran buatan warga ini dipasangi roda agar mudah dipindah-pindah. Selain untuk memadamkan api, alat ini juga digunakan untuk membersihkan lokasi pasca banjir. Pernah juga digunakan untuk membersihkan abu vulkanik di Yogya saat Gunung Kelud meletus lalu.
(fjp/fjr)