Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono sambil memperlihatkan peluru-peluru tersebut di lobi Mapolrestabes Semarang. Djihartono juga menunjukkan perbandingan peluru yang ditemukan di bandara lebih kecil daripada peluru organik kepolisian.
"Secara fisik sudah terlihat berbeda dari standar polisi," kata Djihartono, Jumat (19/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya masih mendalami kaliber dan jenis peluru dengan berkoordinasi dengan Satuan Brimob Polda Jateng. "Untuk mengetahui jenisnya, kalibernya, akan dicek Brimob," pungkasnya.
Pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan saksi terhadap Supardi (50), warga Mintojiwo Raya RT 01 RW 04, Gisikdrono, Semarang Barat yang menemukan peluru.
Diduga ratusan peluru tersebut diletakkan di tempat sampah dekat pool taksi Bandara tidak lama sebelum ditemukan. Karena jadwal pengambilan sampah di lingkungan bandara dilakukan dua kali sehari.
"Pengambilan sampah di sana rutin. Diduga (diletakkan) belum lama," tegasnya.
Diketahui Supardi menemukan kantong plastik putih di tempat sampah Bandara sekitar pukul 17.00 hari Selasa lalu. Kemudian dilaporkan ke kepolisian sekitar pukul 23.00.
(alg/try)