FPI Tolak Ahok Jadi Gubernur, DPRD DKI: Nggak Bisa!

FPI Tolak Ahok Jadi Gubernur, DPRD DKI: Nggak Bisa!

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 18:08 WIB
Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) menolak Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI karena Ahok tidak beragama Islam. Namun DPRD DKI menganggap penolakan FPI itu tak sesuai ketentuan.

"Nggak bisa, ini sudah ketentuannya, apabila kepala daerah mengundurkan diri maka wakil kepala daerah yang mengisi kekosongan itu. Jadi sudah pasti nanti Gubernurnya Pak Ahok," kata Sekretaris Fraksi NasDem DPRD DKI, Hasan Basri di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).

Hasan menegaskan, isu SARA sangat tidak pantas untuk dijadikan alasan penolakan Ahok sebagai Gubernur DKI. Menurutnya, Indonesia bukanlah negara Islam dan sebagai warga negara kita harus tunduk kepada konstitusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini negara kita bukan negara islam. Jadi saya berharap janganlah melihat dari agama atau latar belakangnya. Melainkan kita berharap ke depan demi kemajuan Jakarta ajalah," jelasnya.

"Saya beri contoh di Minahasa seorang ibu dengan berjilbab itu menjadi kepala desa dengan mayoritas 3 ribu lebih warganya non muslim, mereka memilih beliau, dan orang non muslim mempercayakan beliau sebagai kepala daerah. Ya kita (muslim) bisa menirunya dan percaya kepada non muslim," terang politikus Partai Nasdem ini.

Selain itu terhadap rencana demo besar-besar FPI di gedung DPRD DKI pada 24 September mendatang, dia tidak mempermasalahkannya. Asalkan demo tidak bersifat anarkis.

"Demo hak warga negara, apabila polisi sudah memberikan izin ya nggak apa-apa. Demo silahkan aja tapi tidak merusak fasilitas dan mengganggu hak orang lain. Kalau sampai anarkis mereka berurusan dengan TNI dan Polri," pungkasnya.

(tfn/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads