3 Sinyal Koalisi Merah Putih Pecah

3 Sinyal Koalisi Merah Putih Pecah

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 17:29 WIB
3 Sinyal Koalisi Merah Putih Pecah
Jakarta -

Kesolidan Koalisi Merah Putih terguncang. Meski anggotanya sudah berikrar untuk tidak mengucap 'perceraian', namun mereka bisa saja pecah.

Satu per satu anggota Koalisi Merah Putih mulai memperlihatkan geliat perpecahan. Namun memang tidak ada yang abadi dalam politik.

Berikut sinyal-sinyal perpecahan di Koalisi Merah Putih, seperti dirangkum Kamis (18/9/2014):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 2 Partai akan Hadiri Mukernas PDIP

PDIP akan menggelar Rakernas di Semarang, Jawa Tengah, pada 19-21 September mendatang. Dalam rakernas tersebut, 2 pejabat teras dari anggota Koalisi Merah Putih sudah bersedia hadir.

Informasi itu dikatakan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah.

"Apakah mereka akan bergabung, tanya saja saat hadir di Rakernas besok," kata Basarah di Kantor DPP PDIP, Rabu (17/9/2014).

Meski begitu Basarah menolak membocorkan partai Koalisi Merah Putih mana saja yang akan mengirimkan perwakilannya untuk hadir di Rakernas PDIP. Dua pejabat teras partai anggota Koalisi Merah Putih yang akan datang adalah karena sudah ada kesepahaman politik.

Dikabarkan, 2 pejabat teras anggota Koalisi Merah Putih yang akan hadir di mukernas tersebut yakni dari PAN dan PPP. Apakah informasi itu betul?

2. PD Dukung Pilkada Langsung

Dimulai dari pernyataan Ketua Partai Demokrat SBY yang mendukung Pilkada langsung melalui Youtube, partai berlambang Mercy itu akhirnya secara resmi mendukung mempertahankan pemilihan langsung di pilkada. Meski demikian, PD mengajukan 10 syarat.

"PD hari ini secara tegas menyatakan bahwa posisi PD, yang menjadi pilihan PD adalah pilkada yang dilakukan langsung dengan catatan harus ada 10 perbaikan atau perubahan besar yang dimasukkan dalam RUU," kata Ketua Harian PD Syarief Hasan dalam jumpa pers di Kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014).

Syarief mengatakan pertumbuhan demokrasi di Indonesia yang telah dikawal oleh Presiden SBY harus tetap dilanjutkan. Memang ada kelemahan dalam pilkada langsung, namun kelemahan itu bisa diperbaiki.

"PD menyadari selama pemilu kada 10 tahun ini banyak ekses yang berdampak negatif pada masyarakat di sisi ekonomi, sosial dan budaya, begitu juga di keutuhan. Semua ekses-ekses negatif tersebut pada dasarnya PD menginginkan agar dilakukan perbaikan, penyempurnaan.
Sehingg proses pemilu kada itu bisa lebih sempurna lagi," papar Syarief.

Mendukung pilkada langsung, Syarief menambahkan, juga merupakan perwujudan implementasi UUD 1945. Selain itu, PD juga ingin mempertahankan semangat reformasi, dan tak kembali ke masa lalu.

"PD sangat berkeinginan bahwa pemilu yang sudah demokratis dilakukan, pada prinsipnya itu adalah pemilu yang betul-betul diinginkan rakyat karena sifatnya demokratis," ujarnya.

Pernyataan resmi PD ini pun mengubah peta politik Koalisi Merah Putih. Seperti diketahui, Partai Koalisi Merah Putih mendukung pilkada melalui DPRD.

3. Ketua Koalisi Merah Putih Ketemu PDIP

Diam-diam Ketua Koalisi Merah Putih yang juga Sekjen Golkar Idrus Marham bertemu Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Pertemuan itu dibenarkan oleh Tjahjo.

"Beberapa hari yang lalu saya ketemu dengan, Idrus Marham sebagai ketua Koalisi Merah putih DPR, untuk membangun komunikasi," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, (10/9/2014).

PDIP telah membuka pintu untuk partai-partai Koalisi Merah Putih bergabung. Kini tinggal menunggu respons partai-partai tersebut.

"Keputusan kami serahkan kepada masing-masing parpol. Semakin banyak sama-sama untuk mendukung pemerintahan Pak Jokowi maka akan semakin bagus," imbuhnya.
Β 
Halaman 2 dari 4
(nik/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads