Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun mengatakan, ada lebih dari 300 honorer yang melakukan tindakan nakal tersebut.
"Jumlahnya lebih dari 300, ratusan. Kita menemukan bahwa K2 itu baik yang belum lulus CPNS maupun yang sudah lulus, itu palsu," ujar Lasro saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian masa kerja. Seharusnya yang bisa diangkat yang 1 tahun bekerja pada saat 31 Desember 2005. Ternyata dalam faktanya dia masuk 2006, dia bikin jadi 2004," katanya.
Untuk memberikan efek jera, lanjut Lasro, ratusan formulir K2 pegawai honorer yang melakukan pemalsuan tersebut sudah ditarik. Pihaknya juga akan melakukan penyelidikan pihak mana saja yang terlibat dalam kasus ini.
"Bagi yang sudah lulus kita tarik dar kepengurusan CPNS, dan yang tidak beritikad baik, baik yang bersangkutan maupun yang menandangatangi dokumen itu akan kita beri tindakan," katanya.
"Sekarang sudah kita kumpulkan semua kepala sekolah supaya menarik berkas-berkas yang tidak benar. Siapapun yang menandatangani dokumen itu, kita panggil, termasuk jika ada keterlibatan dari kepala sekolah itu sendiri," tambahnya.
Formulir K2 adalah berkas yang berisikan data untuk proses verifikasi pengangkatan CPNS. LAsro mengatakan, saat ini proses pemberkasan formulir K2 masih berlangsung.
"Sekarang masih proses, ada 4.000 orang sudah," katanya.
(jor/mad)