Angkat Konglomerat Tahir Jadi Penasihat, TNI Tepis Adanya Konflik Kepentingan

Angkat Konglomerat Tahir Jadi Penasihat, TNI Tepis Adanya Konflik Kepentingan

- detikNews
Kamis, 18 Sep 2014 11:20 WIB
Jakarta - Penasihat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit, Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA akan membangun rumah prajurit TNI di tiap provinsi di Indonesia. TNI membantah ada konflik kepentingan dengan konglomerat bos grup Mayapada itu.

"Boleh dong (Tahir membangun rumah prajurit TNI di tiap provinsi di Indonesia-red). Itu bukan gratifikasi. Gratifikasi itu perorangan. Itu kan jadi rumah prajurit," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).

"Kalau ke perorangan, dia (Tahir) ngasih saya 1.000 rumah, atau 1 rumah dikasih ke saya pribadi, baru mungkin ada conflict of interest. Ini institusi kok. Dia membantu TNI. Siapa aja bisa membantu TNI. Memang keterbatasan kita. Kita harus maklum dong. Kemampuan negara kan terbatas," sambung Fuad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Fuad, tugas TNI hanya operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang. Tidak ada kepentingan pribadi dengan pengangkatan Tahir sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit.

"Apa kepentingan pengusaha dengan kami (TNI)? Kepentingan dia cuma satu saja, negara ini aman, tentram. Misalnya dia (Tahir) bermasalah dengan hukum, nggak ada kaitannya dengan TNI. Misal dia bermasalah dengan penyelundupan, itu nggak ada kaitan dengan TNI. Itu urusan polisi," imbuh Fuad.

Sebelumnya, Tahir mengatakan akan membangun rumah bagi prajurit TNI di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk tahap awal, ia akan membangun 1.000 unit rumah di Jakarta dalam waktu dekat ini. Menurutnya, itu adalah bentuk rasa terima kasih kepada TNI.

"TNI selalu jaga keamanan kita, maka itu saya selalu terima kasih karena dengan amannya negara ini, pengusaha bisa usaha dengan baik dan lain-lainnya," kata Tahir.

Moeldoko sendiri berkata, dirinya akan terus meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. Kebutuhan rumah prajurit TNI sendiri menurutnya masih cukup banyak, yakni 250 ribu unit di seluruh Indonesia.

(bar/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads