"Boleh dong (Tahir membangun rumah prajurit TNI di tiap provinsi di Indonesia-red). Itu bukan gratifikasi. Gratifikasi itu perorangan. Itu kan jadi rumah prajurit," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).
"Kalau ke perorangan, dia (Tahir) ngasih saya 1.000 rumah, atau 1 rumah dikasih ke saya pribadi, baru mungkin ada conflict of interest. Ini institusi kok. Dia membantu TNI. Siapa aja bisa membantu TNI. Memang keterbatasan kita. Kita harus maklum dong. Kemampuan negara kan terbatas," sambung Fuad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa kepentingan pengusaha dengan kami (TNI)? Kepentingan dia cuma satu saja, negara ini aman, tentram. Misalnya dia (Tahir) bermasalah dengan hukum, nggak ada kaitannya dengan TNI. Misal dia bermasalah dengan penyelundupan, itu nggak ada kaitan dengan TNI. Itu urusan polisi," imbuh Fuad.
Sebelumnya, Tahir mengatakan akan membangun rumah bagi prajurit TNI di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk tahap awal, ia akan membangun 1.000 unit rumah di Jakarta dalam waktu dekat ini. Menurutnya, itu adalah bentuk rasa terima kasih kepada TNI.
"TNI selalu jaga keamanan kita, maka itu saya selalu terima kasih karena dengan amannya negara ini, pengusaha bisa usaha dengan baik dan lain-lainnya," kata Tahir.
Moeldoko sendiri berkata, dirinya akan terus meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. Kebutuhan rumah prajurit TNI sendiri menurutnya masih cukup banyak, yakni 250 ribu unit di seluruh Indonesia.
(bar/ndr)