Akhmaloka adalah Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sudah menjabat sejak tahun 2010 dan akan berakhir di penghujung tahun 2014 ini. Sebelum menjadi rektor, Akhmaloka pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Kimia dan Dekan FMIPA ITB.
Ketika terpilih menjadi Rektor ITB, Akhmaloka bercita-cita untuk menjadikan riset ilmiah sebagai napas dari ITB. Pada Dies Natalis ITB ke-55 di bulan Maret 2014 lalu, pria berusia 53 tahun ini menetapkan ITB sebagai perguruan tinggi riset yang fokus dalam penciptaan ipteks baru melalui riset dan pendidikan pascasarjana, dan difusi ipteks ke masyarakat luas melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selepas studinya itu dia pun mendirikan PT ILTHABI dan menjadi CEO di berbagai perusahaan. Beberapa bulan terakhir ini pun namanya kembali muncul terkait rencana produksi pesawat R80 yang merupakan 'the next N250'. Pada Agustus 2014 lalu, Ilham Habibie dilantik menjadi Ketua Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas.
Kandidat berikutnya adalah Guru Besar Universitas Chiba Josaphat Tetuko Sri Sumantyo. Tetuko memegang paten antena mikrostrip yaitu antena berbentuk cakram yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit.
Tetuko juga dikenal sebagai profesor drone karena ia adalah penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellte, serta radar peramal cuaca 3 dimensi. Pria berusia 44 tahun ini juga sudah mendapatkan banyak penghargaan dari Jepang.
Ketiga nama ini disepakati oleh Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom yang dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan serta tim Pokja Redaksi. Kesepakatan pengusulan dibuat dalam diskusi pada Kamis (11/9/2014) lalu.
(imk/erd)