Hidayat Hargai Pemerintah Tolak Bantuan Israel
Jumat, 07 Jan 2005 22:46 WIB
Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menghargai pemerintah yang berani menolak bantuan dari Israel untuk para korban tsunami di Aceh-Sumut."Saya kira satu hal yang sangat jelas, kondisi bencana yang ada jangan dipakai Israel untuk mengambil simpati untuk membuat masyarakat lupa fakta Israel yang melakukan penjajahan negara Palestina," katanya.Hal itu disampaikan kepada wartawan usai acara muhadharah dan silaturahim nasional Keluarga Besar Pondok Modern Gontor untuk ukhuwah dan peduli bencana nasional di Jakarta Covention Center, Jumat (7/1/2005).Dia juga menyampaikan perlunya pemerintahan membuat penegasan kalau kehadiran bantuan adalah murni untuk bantuan, bukan untuk kepentingan politik, apalagi bila kepentingan itu untuk menjerat kedaulatan Indonesia ke depan, termasuk moratorium.Hidayat menyatakan setuju dengan moratorium dan menyikapinya dengan positif dan proaktif untuk merealisir moratorium tersebut, berdasarkan fakta Pemerintahan Indonesia dari segi APBN sangat kekurangan."Kalau ada moratotium ini dan bisa direalisir, saya kira membayar utang dan cicilan utang, pemerintah bisa bernapas lega. Jadi tidak sangat mendesak, sehingga konsentrasi pemerintah dan dana yang ada bisa dikonsentrasikan membangun Indonesia, termasuk membangun kawasan Aceh yang terkena musibah dan kawasan-kawasan lainnya," ujar Hidayat.Kekhawatiran beragam pihak dengan moratorium akan menimbulan penjeratan pembebanan utang ke depan, dia beranggapan perlu ditegaskan ketika moratorium akan diselesaikan, tidak terkait dengan utang baru yang menjerat, tapi murni bantuan kemanusiaan.Mengenai keberadaan pasukan dari negara-negara asing yang memberikan bantuan, dia berpendapat, pemerintah perlu membuat penegasan kalau tujuan mereka bukan untuk mencederai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia."Berapa kali negara asing mendukung kedaulatan Indonesia. Oleh karena itu tidak wajar bila melalui pintu tragedi kemanusiaan ini mereka mengingkari komitmen yang dulu. Kalau mereka akan menunggangi kemanusiaan itu dengan penjajahan, saya kira itu suatu hal yang sangat tidak terhormat, sangat tidak manusiawi dan sangat kita tolak," tukas Hidayat.
(sss/)