Jajaran Srikandi Kalangan Profesional yang Diusulkan Jadi Calon Menteri

Seleksi Menteri detikcom

Jajaran Srikandi Kalangan Profesional yang Diusulkan Jadi Calon Menteri

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 19:16 WIB
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengungkapkan bahwa menteri berjenis kelamin perempuan di kabinetnya akan diisi kalangan profesional murni. Dari 72 nama calon yang diusulkan oleh Tim Seleksi Menteri detikcom, ada 6 orang perempuan hebat yang berasal dari kalangan profesional. Siapa saja mereka?

Pertama, ada Albertina Ho. Perempuan berusia 54 tahun ini pernah mengetuai majelis hakim Pengadilan Tipikor dan memvonis mantan jaksa Cirus Sinaga selama 5 tahun penjara. Albertina sudah malang melintang di dunia hukum yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Palembang. Sebelumnya dia merupakan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sungai Liat (2008-2011) dan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (2005-2008).

Calon menteri perempuan selanjutnya adalah Dirut RS Fatmawati Andi Wahyuningsih Attas. Salah satu prestasi yang diperoleh perempuan berusia 57 tahun ini adalah membawa RS Fatmawati meraih penghargaan akreditasi kelas dunia versi Joint Commission International pada tahun 2013. Sebelum memimpin RS Fatmawati, Andi pernah menjabat sebagai Direktur Medik Spesialistik Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik Kementerian Kesehatan RI pada periode 2010 - 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Seleksi Menteri detikcom juga mengusulkan Dirut Pertamina Karen Agustiawan (56 tahun) sebagai calon menteri. Alumnus Teknik Fisika ITB ini telah mendapat sejumlah penghargaan dan termasuk 1 dari 50 wanita pelaku bisnis terkuat se-Asia versi Majalah Forbes di 2011. Dia pernah menjabat sebagai Business Development Manager di Landmark Concurrent Solusi dan Commercial Manager for Consulting and Project Management Halliburton Indonesia.

Srikandi berikutnya adalah aktivis perempuan Nani Zulminarni (52 tahun). Dia adalah pendiri dan ketua Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Lulusan Institut Pertanian Bogor ini aktif memperjuangkan nasib para wanita, terutama mereka yang menjadi kepala rumah tangga, janda, bercerai, dan lain-lain. Atas perjuangannya itu, Nani mendapatkan penghargaan Ashoka Fellowship pada tahun 2007.

Dubes RI untuk Belanda Retno L. P. Marsudi juga dijagokan untuk menjadi menteri. Perempuan kelahiran 52 tahun yang lalu ini juga pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia serta Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri. Saat menjabat sebagai Direktur Eropa Barat, prestasi Retno adalah penerimaan secara moril dan politis Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 oleh Belanda.

Ada pula staf ahli Kemenhut Yetti Rusli. Lulusan IPB ini memiliki gelar master di bidang Forest Economics di University Of Albertha Canada. Ia kemudian memperoleh gelar doktor di Universitas Of Washington USA, dengan bidang Natural Resource Economies. Perempuan berusia 59 tahun ini juga pernah menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT Inhutani IV.

Selain 6 orang tersebut, ada pula calon menteri perempuan yang berasal dari kalangan parpol, yaitu Ketua DPP Partai NasDem Siti Nurbaya Bakar (58). Dia pernah menjadi Sekjen Dewan Perwakilan Daerah dan Sekjen Kemendagri. Siti Nurbaya memiliki gelar sarjana dan doktor dari IPB, sementara gelar master dari International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda.

Jokowi sudah menyebut bahwa ada 18 menteri dari kalangan profesional murni. Jatah menteri perempuan di kabinetnya akan diisi mayoritas kalangan tersebut.

"Profesional murni yang banyak," kata Jokowi saat ditanya latar belakang menteri perempuan di kabinetnya nanti. Hal ini dikatakan Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Rabu (17/9/2014).

Jokowi mengatakan sudah memegang nama-nama tokoh perempuan yang memiliki kapasitas untuk menjadi menteri. Ia tak memberi kuota berapa banyak kaum perempuan yang akan ditempatkannya. Ia lebih suka melihat para menterinya sesuai kapasitas dan bukan soal gender.



(imk/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads