Seperti diketahui awalnya PD mendukung pilkada langsung, namun berubah mendukung pengembalian pilkada lewat DPRD setelah bergabung ke Koalisi Merah Putih. Kini, setelah Ketum PD SBY tampil di Youtube, para petinggi PD menegaskan sikap partainya mendukung pilkada langsung dan menolak pengembalian pemilihan lewat DPRD.
Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono telah menegaskan dukungan PD terhadap pilkada langsung. Ibas bahkan menegaskan PD menolak memangkas hak rakyat memilih pemimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa PD, Koalisi Merah Putih yang mendorong pilkada lewat DPRD tersisa Golkar (106 kursi), Gerindra (26), PKS (57), PAN (46), dan PPP (38). Jumlah total kursi mereka hanya 273 atau 48,7% kekuatan di DPR.
Jika PD berbalik arah, maka kekuatan sebesar 26% itu akan menambah kekuatan Koalisi Jokowi-JK, yaitu PDIP (94 kursi), PKB (28) dan Hanura (16). Total kursi pendukung Jokowi-JK sebelum PD bergabung adalah 138 kursi atau 24,6% kekuatan DPR.
Fraksi PD memiliki 148 kursi atau sekitar 26% kekuatan DPR. Jika ditambahkan ke Koalisi Pendukung Jokowi-JK, maka jumlah kursinya menjadi 286 kursi atau 51% lebih kekuatan DPR. Kekuatan ini cukup untuk mengalahkan Koalisi Merah Putih. Akankah RUU Pilkada jadi kekalahan pertama Koalisi Merah Putih yang sudah menang di UU MD3 dan Peraturan Tatib DPR?
(trq/try)