Ini Hasil Pertemuan Ridwan Kamil dan Hashim Djojohadikusumo

RUU Pilkada

Ini Hasil Pertemuan Ridwan Kamil dan Hashim Djojohadikusumo

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 14:37 WIB
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa (16/9/2014) kemarin melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo di Jakarta. Mereka membahas perbedaan pendapat terkait pemilihan kepala daerah tidak langsung, alias lewat DPRD.

Bagaimana hasil perbincangan Emil (sapaan Ridwan) dengan adik Prabowo Subianto tersebut?

Emil diusung Gerindra dan PKS berduet dengan Oded M Danial dalam Pilwalkot 2013 lalu. Emil punya pandangan tegas soal RUU Pilkada. Pria berkacamata ini menolak opsi pemilihan tidak langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mohon izin (kepada Hashim) beda pendapat. Gitu saja," ucap Emil saat ditemui wartawan usai acara peletakan batu pertama pembangunan Pasar Sae Sarijadi, Jalan Sariasih, Kota Bandung, Rabu (17/9/2014).

Berbeda reaksi Hashim kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hashim memarahi Ahok yang mundur dari Gerindra. Ahok mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo lantaran tak sepakat Pilkada dipilih melalui mekanisme DPRR

"(Saya) enggak dimarahin (Hashim). Saya 'kan bukan kader (Gerindra). Intinya saya henteu dicarekan (tidak dimarahi)," kata Emil menegaskan.

Menurut Emil, tujuan bertemu Hashim tak lain sebagai bentuk rasa hormat. "Saya mah kelonuwon saja ke orang baik, pernah membantu dan mendukung," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam pertemuan itu Hashim tidak mempermasalahan sikap perbedaan pendapat berkaitan RUU Pilkada. "Selama belum diketuk palu, kalau kita berbeda pendapat itu enggak masalah. Perbedaan itu wajar asal dalam koridor yang santun dan etika," kata Emil.

"Beliau (Hashim) menghargai (beda pendapat). Beliau bilang ini demokrasi. Terus bilang 'Pa Ridwan jangan khawatir, kita enggak akan gimana-mana'," ujar Emil menirukan ucapan Hashim.





(bbn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads