Caecilia yang kini tinggal di Jakarta bercerita, sejak lahir, dia sudah melihat bapaknya berseragam hijau-hijau hansip. Bila ada acara yang mengundang keramaian di kampung, ayahnya yang paling dulu siaga. Misalnya acara dangdutan, tak jarang dalam acara itu kerap terjadi tawuran antar pemuda. Para hansiplah yang turun tangan untuk mengatasi keamanan.
"Kampung kami memang jauh dari kecamatan dan kantor kepolisian. Jadi, hansiplah yang biasa menjaga keamanan," terang Caecilia kepada detikcom, Rabu (16/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa sekolah sampai SMA, ya karena bapak wiraswasta," terangnya.
Usia Slamet kini sudah hampir menginjak 60 tahun. Namun menurut Caecilia, dia masih semangat menjadi hansip. Seragam hijau-hijau fenomenal itu masih gagah dikenakan.
"Saya bangga, saya tahu dari dulu sejak kecil, sering diajak bapak upacara, kan senang di kecamatan melihat ayah saya memakai seragam hansip," ucap wanita muda ini.
Kini, lewat Keppres yang mengatur kewenangan hansip dalam urusan keamanan dan ketertiban sudah dihapus. Ayah Caecilia pun terancam harus menanggalkan seragam yang sudah dipakai bertahun-tahun itu. Meski harus berakhir, kenangan tentang sosok seorang hansip gagah tak akan pernah dilupakannya.
"Sekarang memang nggak ada regenerasi, anak-anak muda malas jadi hansip. Tapi saya tetap bangga sama ayah saya," terangnya.
(mad/nwk)