Ketiga nama ini disepakati oleh Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom yang dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan serta tim Pokja Redaksi. Kesepakatan pengusulan dibuat dalam diskusi pada Kamis (11/9/2014) lalu.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono (51 tahun) adalah alumnus ITB yang memperoleh gelar master dan doktor di University of California. Sebelum menjabat sebagai Wamenhub, Bambang adalah Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah dan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Ia juga pernah menduduki posisi Komisaris Utama PT. Garuda Indonesia dan Presiden Intelligent Transport System (ITS) Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Ignasius Jonan (51 tahun) adalah Dirut PT KAI yang sudah berhasil membuat sejumlah perubahan di BUMN tersebut. kinerja Jonan sebagai bos PT KAI sudah diakui lewat sejumlah penghargaan, yaitu The Best CEO BUMN - 2014 dari Bisnis Indonesia Award, Marketeers of The Year - 2013 dari MarkPlus Inc, serta Best of the Best CEO BUMN - 2013 dari majalah BUMN Track. Sebelum masuk ke dunia perkeretaapian pada tahun 2009, Jonan lebih dahulu berkiprah di bidang perbankan.
Program Seleksi Menteri detikcom telah berlangsung sejak 17 Agustus 2014 lalu. Sejumlah kriteria yang digunakan untuk menseleksi adalah kriteria untuk calon menteri yang lolos, yakni usia dengan rentang 38-65, tak catatan hitam di masa lalu, punya prestasi yang fenomenal dan tingkat penerimaan di masyarakat. Masukan dan hasil polling pembaca pun menjadi salah satu pertimbangan.
"Terima kasih kepada para pembaca yang telah berikan kontribusi luar biasa. Semoga bisa bermanfaat buat kami, dan saya tegaskan bahwa kami tak punya kepentingan tertentu. Ini yang membedakan kami dengan yang lain, kami tak punya kepentingan apa pun dan independen. Dengan berbagai argumen dan dapat kami tanggung jawabkan nantinya," kata Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad usai Focus Group Discussion (FGD).
(imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini