Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa jabatan Menteri BUMN di kabinetnya akan diisi oleh kalangan profesional. Sebagai usulan, Tim Seleksi Menteri detikcom mengajukan 3 nama yaitu Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan, dan mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil.
Usulan itu disepakati dalam focus group discussion yang berlangsung di kantor redaksi detikcom, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014) lalu. Tim Pakar dan Pokja Redaksi Seleksi Menteri detikcom memilih 3 nama tersebut yang dianggap cocok mengisi posisi Menteri BUMN.
Kandidat pertama adalah Emirsyah Satar. Pria berusia 55 tahun itu menjadi bos Garuda Indonesia sejak tahun 2005. Sebelumnya, Emirsyah memiliki karier di bidang perbankan hingga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, PT Bank Danamon Indonesia pada periode 2003 - 2005. Alumnus UI ini menyabet gelar Indonesia Most Admired CEO and Companies sebanyak 6 kali berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Seleksi Menteri detikcom juga mengusulkan Sofyan Djalil untuk kembali menjadi Menteri BUMN. Sofyan pernah menduduki posisi ini pada periode 2007-2009 lalu. Berbagai pengalaman pernah dijalani pria berusia 60 tahun ini, mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, dan Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance.
Selain mengusulkan dan menempatkan nama-nama dengan format kementerian atau lembaga seperti yang ada saat ini, Tim Pakar dan Kelompok Kerja Seleksi Menteri juga mengusulkan arsitektur kabinet tersendiri yang disusun berdasarkan visi misi Joko Widodo - Jusuf Kalla, dan tetap mengacu pada Undang-undang nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Dalam arsitektur kabinet usulan kedua, Kementerian BUMN diusulkan untuk digabungkan dengan Kementerian Keuangan. Salah satu tujuannya untuk menghindari banyaknya intervensi politik ke sejumlah perusahaan pelat merah tersebut.
Program Seleksi Menteri detikcom telah berlangsung sejak 17 Agustus 2014 lalu. Selain mempertimbangkan polling dan masukan pembaca, sejumlah kriteria yang digunakan untuk menseleksi adalah kriteria untuk calon menteri yang lolos, yakni usia dengan rentang 38-65, tak catatan hitam di masa lalu, punya prestasi yang fenomenal dan tingkat penerimaan di masyarakat.
Tim pakar Seleksi Menteri detikcom dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota. Yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan.
"Terima kasih kepada para pembaca yang telah berikan kontribusi luar biasa. Semoga bisa bermanfaat buat kami, dan saya tegaskan bahwa kami tak punya kepentingan tertentu. Ini yang membedakan kami dengan yang lain, kami tak punya kepentingan apa pun dan independen. Dengan berbagai argumen dan dapat kami tanggung jawabkan nantinya," kata Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad usai Focus Group Discussion (FGD).
(imk/erd)