Mungkin tidak ada yang yang menyangka, di Bantaeng - kabupaten terkecil dari 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan - telah berdiri sebuah gedung rumah sakit berlantai 8 dan berstandar internasional. Ini kejutan lain yang dibuat Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.
Nurdin membangun RS ini karena ingin menyehatkan warganya. RS yang berada di kawasan Pantai Seruni ini sedang dalam tahap finalisasi. Dalam beberapa bulan mendatang, pembangunan RS ini akan tuntas dan diresmikan.
Dari maket dan desainnya, rumah sakit ini nantinya akan menjadi rumah sakit yang termegah di Sulawesi Selatan. RS ini akan menyaingi rumah sakit swasta internasional yang sudah ada di Makassar, seperti RS Awal Bross dan RS Siloam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di belakang rumah sakit ini juga terdapat apartemen yang akan ditempati oleh para dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut. Pembangunan RS ini merupakan gagasan sang bupati. Banyak orang terkagum-kagum, di daerah yang memiliki luas 395,83 kmΒ² dan berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa ini, sudah berdiri RS megah berlantai 8.
Gedung megah RS ini juga akan menjadi penanda kota Bantaeng dari jauh. Baik dari tengah laut maupun dari atas gunung, orang akan dengan mudah melihat kota Bantaeng hanya melihat gedung RS ini. "Dulu, kalau saya melaut, saya akan kesulitan lihat mana Bantaeng? Sekarang sangat mudah untuk mengetahui Bantaeng gara-gara ada gedung ini," kata Nurdin Selasa (9/9/2014) lalu.
Untuk urusan pelayanan kesehatan masyarakat, Bupati Nurdin juga membentuk pelayanan kesehatan terpadu lainnya, yaitu Brigade Siaga Bencana (BSB) yang memiiki 8 unit mobil ambulance yang juga berstandar internasional. Ke-8 unit ambulance tersebut merupakan bantuan dari pemerintah Jepang yang diberikan cuma-cuma, setelah berhasil diyakinkan oleh bupati yang dulu pernah berkuliah S2 dan S3 di Jepang.
Warga yang sakit dan ingin mendapatkan pelayanan ambulance BSB Bantaeng tinggal menghubungi layanan hotline 118, atau nomor 0413-22724 dan 0413-21408, tim gabungan dokter dan perawat akan langsung meluncur ke rumah warga. Layanan ini gratis, tidak dipungut biaya sesen pun.
Di BSB Bantaeng ini terdapat 20 dokter dan 25 perawat. Selain di markas BSB, beberapa unit ambulance disiagakan di daerah terpencil seperti di kecamatan Uluere dan Loka.
Mengapa Nurdin begitu cepat dan serius membuat layanan ini? Nurdin membangun ini karena terinspirasi setelah melihat warganya yang sedang gawat dibonceng dengan menggunakan sepeda motor menuju RS. Kejadian yang memilukan itu terjadi pada 2009 lalu di saat-saat awal Nurdin menjabat. Kini, kejadian memprihatinkan itu tidak lagi terjadi di Bantaeng!
(mna/asy)