Ditantang Hashim Mundur dari Jakarta, Ini Jawaban Ahok

Ditantang Hashim Mundur dari Jakarta, Ini Jawaban Ahok

- detikNews
Senin, 15 Sep 2014 16:48 WIB
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo marah besar dan menantang Ahok mundur dari posisi Wagub DKI. Ahok menepis tantangan Hashim.

"Kalau kamu ngomong seperti itu, pertanyaan saya, suara Gerindra berapa? Yang calonkan saya bukan Gerindra saja loh, ada PDIP juga. PDIP ada nggak nyuruh saya mundur? Kalau PDIP sama Gerindra suruh saya mundur pun, emang suara PDIP sama Gerindra nyampe 50% lebih?" kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Ahok menyebut tantangan Hashim tak masuk akal. Bicara soal peran, dia menambahkan, menurutnya yang berhasil menjadikannya wagub DKI adalah Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus orang katakan Ahok itu nggak laku, cuma ketiban pulung, berarti yang jadikan saya bisa jadi wagub itu siapa? Jokowi dong. Kan saya cuma numpang Jokowi jadi wagub, bukan karena kehebatan saya. Kalau saya sendiri nggak laku. Sekarang pertanyaannya, Jokowi nyuruh saya mundur nggak?" ujarnya.

Menurut Ahok, popularitas dan elektabilitas Jokowi lah yang mengantarnya ke kursi DKI-2. Dia mendasarkan argumennya pada fakta kursi PDIP dan Gerindra waktu itu. PDIP saat mengusung Jokowi-Ahok hanya memiliki 11 kursi, dan Gerindra hanya punya 6 kursi.

Padahal, yang mereka hadapi waktu itu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang diusung 7 parpol, di antaranya adalah 4 parpol parlemen. Jumlah kursi pendukung Fauzi Bowo-Nachrowi adalah 41 kursi DPRD DKI.

Dengan hitung-hitungan demikian, menurut Ahok, hanya faktor Jokowi yang membuat dia bisa memenangkan Pilgub DKI.

Ahok menambahkan, alih-alih menyuruhnya mundur, Jokowi menyuruhnya meneruskan pekerjaan membangun Jakarta. Menurutnya Gerindra tak punya hak untuk menyuruhnya mundur dari kursi pucuk pimpinan ibu kota.

"Jadi sekarang haknya terlalu jauh untuk suruh saya mundur. Kalau Jokowi suruh saya mundur dari DKI, misalnya, nah itu masih lebih make sense. Tapi kalau Gerindra mah jauh banget," tuturnya.

(ros/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads