"Terserahlah orang menafsirkan seperti apa. Yang jelas saya komitmen untuk dukung partai, tapi sejak awal saya katakan saya nggak pernah loyal kepada partai, kalau Anda nggak loyal pada konstitusi," terang Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Senin (15/9/2014).
"Sekarang kan masalahnya menafsirkan konstitusi secara berbeda. Kalau anda menggunakan sila pancasila sila kempat itu bisa berdebat, menurut tafsiran saya keterwakilan itu langsung oleh rakyat, bukan lewat broker lagi yakni DPRD," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama seperti Golkar kan, waktu saya mau dicalonkan oleh Gerindra jadi cawagub mereka langsung ancam mau pecat saya kan. Saya langsung ajuin surat pengunduran diri saja, enak saja mereka mau pecat. Nah Gerindra juga gitu. daripada saya datang ribut-ribut mau marah-marah, lebih baik saya berhenti," urai Ahok.
"Nah saya pikir kalau saya nggak mau mundur, juga sudah teriak-teriak pecat terus kok. Taufik kan sudah teriak mau pecat, Fadli Zon juga udah teriak pecat. Ya daripada dipecat lebih baik saya mundur," tutupnya.
(ros/ndr)