Wakil Ketua Timnas Gunung Padang Bidang Geologi Gunung Padang, Dr Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan, tudingan tim ekskavasi bertindak seenaknya di Gunung Padang adalah fitnah. Pihaknya menjamin, penggalian dilakukan dengan sangat hati-hati guna menghindari kerusakan situs.
"Aturan penggunaan alatnya tidak sama di setiap lokasi," ujar Danny saat dikonfirmasi detikcom, Senin (15/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tempatnya penuh dengan artefak kecil memang tak bisa dicangkul. Tusuk gigi itu untuk artefak tulang beluluang," tegasnya.
Menurut Danny, penggunaan cangkul dalam proses penggalian bukan sesuatu yang haram. Khusus di Gunung Padang, sebelum ada penggalian, tim sudah melakukan pencitraan area terlebih dulu. Misalnya, ada objek yang terlihat di kedalaman 2 meter, maka ada 'ruang' timbunan tanah yang harus digali.
"Kita tahu apa yang digali. Kita tahu targetnya, jadi lapisan-lapisan yang di atas target kita bisa digali bebas, tapi tetap hati-hati," terangnya.
Pria asal Bandung, Jawa Barat, ini pun memastikan kontrol ketat selama proses ekskavasi sudah dilakukan. Para anggota TNI yang membantu penggalian sudah mendapat informasi soal obyek yang dicari. Tim juga selalu melakukan rapat perencanaan dan evaluasi setiap hari.
Sebelumnya, ada pihak yang mempersoalkan penggunaan cangkul oleh anggota TNI saat menggali di situs Gunung Padang. Arkeolog ini khawatir ada artefak yang rusak karena penggalian asal-asalan.
(mad/ndr)