Melihat Peluang Denny, Busyro, dan Yunus yang Diusulkan jadi Menkum HAM

Seleksi Menteri detikcom

Melihat Peluang Denny, Busyro, dan Yunus yang Diusulkan jadi Menkum HAM

- detikNews
Senin, 15 Sep 2014 13:47 WIB
Jakarta -

Wakil Menkum HAM Denny Indrayana, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, dan mantan Kepala PPATK Yunus Husein diusulkan untuk menjadi calon Menteri Hukum dan HAM oleh Tim Pakar dan Pokja Redaksi Seleksi Menteri detikcom. Ketiga orang tersebut masuk dalam 72 nama yang akan disodorkan kepada Jokowi-JK sebagai salah satu usulan.

Denny Indrayana yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, berusia 42 tahun. Ia adalah guru besar hukum tata negara dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang pernah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Pada periode 2005-2008, Denny menduduki posisi sebagai Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi UGM.

Busyro Muqoddas saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Pria 62 tahun itu juga sempat memimpin KPK dan pernah menjadi Ketua Komisi Yudisial. Busyro meraih Bung Hatta Anti Corruption Award tahun 2008. Masa jabatan Busyro di KPK akan habis pada 10 Desember 2014 dan saat ini dia kembali mendaftarkan diri untuk calon pimpinan KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yunus Husein adalah mantan Kepala Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ia menjabat pada periode 2002-2011. Setelah purnatugas, Yunus kemudian menjadi Staf Ahli Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian (UKP4). Pria berusia 58 tahun ini sebelumnya berkarier di Bank Indonesia, ia pernah menjadi Deputi Direktur Hukum di BI.

Kesepakatan mengusulkan 3 nama tersebut dicapai oleh Tim Pakar dan Pokja Redaksi Seleksi Menteri detikcom pada focus group discussion yang berlangsung di kantor redaksi detikcom, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014). Selain menentukan 72 nama yang diajukan ke Jokowi-JK, tim juga menyusun dua alternatif arsitektur kabinet yaitu format kabinet eksisting dan format kabinet baru.

Di format kabinet baru yang disusun berdasarkan visi misi Joko Widodo - Jusuf Kalla, dan tetap mengacu pada Undang-undang nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara ini, tim mengusulkan agar Kemenkumham dirombak sehingga hanya menjadi Kementerian Hukum. Nantinya, urusan HAM dipegang oleh Kemensos sementara fungsi perencanaan undang-undang dialihkan ke Badan Perundang-undangan. Sebagai Menteri Hukum, Tim Seleksi Menteri detikcom tetap mengusulkan Denny, Busyro, dan Yunus sebagai calon.

Program Seleksi Menteri detikcom telah berlangsung sejak 17 Agustus 2014 lalu. Tim mendapatkan 548 nama usulan dari masyarakat yang kemudian diperas menjadi 88 nama. Selanjutnya, dengan pertimbangan referensi para pakar dan masukan pembaca, nama-nama tersebut diseleksi menjadi 78 nama dan kemudian di tahap final menjadi 72 nama. Selain mempertimbangkan polling dan masukan pembaca, sejumlah kriteria yang digunakan untuk menseleksi adalah kriteria untuk calon menteri yang lolos, yakni usia dengan rentang 38-65, tak catatan hitam di masa lalu, punya prestasi yang fenomenal dan tingkat penerimaan di masyarakat.

Tim pakar Seleksi Menteri detikcom dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota. Yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan.

"Terima kasih kepada para pembaca yang telah berikan kontribusi luar biasa. Semoga bisa bermanfaat buat kami, dan saya tegaskan bahwa kami tak punya kepentingan tertentu. Ini yang membedakan kami dengan yang lain, kami tak punya kepentingan apa pun dan independen. Dengan berbagai argumen dan dapat kami tanggung jawabkan nantinya," kata Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad usai Focus Group Discussion (FGD).

(imk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads