Tugu berbentuk obelisk dengan rupa segi empat di badan dan prisma atau piramid di puncak ini diresmikan pada 17 Agustus 1946, dan entah mengapa kemudian Soekarno menyebut tugu ini menjadi tugu Linggarjati.
Cerita soal tugu ini bermula dari tugu yang berbentuk obelisk. Banyak yang mengaitkan kalau obelisk ini simbol kelompok rahasia illuminati. Tugu berbentuk obelisk ini ada juga di Paris, Prancis, dan Washington DC, AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, memang model obelisk ini dipopulerkan sejak di zaman Mesir kuno. Tapi kalau Obelisk di Mesir itu berbentuk tinggi, kemudian tak ada bagian dasar.
Rusdi tak yakin kalau kelompok rahasia model illuminati atau freemason ada kaitan dengan tiang itu. Bukan tanpa sebab, simbol obelisk banyak disebutkan sebagai bukti kehadiran kelompok itu.
"Itu kan teori-teori konspirasi saja. Itu tugu bentuk seperti itu memang kelaziman pada umumnya di masanya," terang dia.
Rusdi malah menegaskan, tak perlu dikait-kaitkan dengan yang namanya Illuminati. Walau dahulu Soekarno pernah menghancurkan tugu itu pada 1964 dan membangun tugu petir.
"Pada tahun 1964 tugu itu dihancurkan, dan pelakatnya diselamatkan seorang psikolog. Kemudian Soekarno membangun tugu petir, tapi pada 1971, tugu itu dibangun lagi di tempat yang sama dan pelakatnya ditaruh lagi," urai dia.
"Jadi Soekarno itu memang dikenal sebagai penghancur dan pembangun. Padahal dia sudah berkali-kali menaruh karangan bunga di tugu itu," tambahnya.
Diketahui tugu berbentuk obelisk itu merupakan tugu segi empat setinggi 2-3 meter dan di puncaknya ada atap berbentuk prisma. Di tugu itu juga tertempel keterangan, 'Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia Atas Oesaha Kaoem Wanita Djakarta'. Sementara di sisi sebaliknya ada pula 2 buah ukiran plakat.
Plakat pertama yaitu salinan teks proklamasi yang dibacakan Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 saat menyatakan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, plakat lainnya berada di bawah plakat itu yang berupa gambar peta wilayah Indonesia yang berupa kepulauan.
(ndr/mad)