Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menyebut Kementerian ESDM sebagai kementerian dengan anggaran tertinggi dan penyerapan terendah. Hingga semester pertama 2014, ESDM baru menyerap 7,5 persen anggarannya.
Hal tersebut disampaikan kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto usai membuka rapat pembekalan instrumen Tata Kelola Keuangan dan Inisiatif Tata Kelola Hutan dan Lahan di di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (15/9/2014). Ia mengatakan masih ada anggaran belasan triliun yang belum dibelanjakan ESDM.
"Hingga semester 1, 2014, anggaran yang diserap baru 7,5 persen. Sisa anggaran hingga kini masih Rp 15 triliun," jelas Kuntoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda pasti ingin tahu hal konkritnya kenapa bisa rendah (di ESDM). Salah satunya anggaran transmisi tegangan tinggi di Jawa Tengah. Perencanaannya kurang matang sehingga penyerapannya di APBN rendah sekali," tutur Kuntoro.
"Contoh lain pembangkit mikrohidro di Papua juga resapannya sangat rendah. Kenapa? karena memang harus ada survei yang mendalam," lanjutnya.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menambahkan, penyebab umum kenapa kementerian lembaga mencatat penyerapan terendah memang terletak dalam perencanaan. Perencanaan yang kurang matang di awal akan menyebabkan program tak berjalan baik.
"Perencanaan program memegang peranan yang penting," tambahnya.
(rna/ndr)