Acara olahraga militer ini diselenggarakan oleh Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) yang merupakan bagian dari agenda CISM. Menurut Ketua Pelaksana CISM ke-38, Brigjen TNI Endang Sodik, ada 50 negara dari 135 negara anggota CISM yang akan turut serta kejuaraan ini.
"Serta mengundang delegasi dari 11 negara sebagai pengamat, antara lain Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Hong Kong, Jepang, Laos, Macau, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru dan Singapura. Kejuaraan dunia ini mengikuti peraturan CISM dan akan mempertandingkan sejumlah kategori seperti akurasi, formasi skydive dan style," ujar Endang dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (15/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Solo telah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan karena lalu lintas udara dianggap tidak padat dibandingkan dengan kota besar lainnya seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta atau Surabaya. Selain itu juga untuk mempromosikan Kota Solo," ujar Endang.
Sebagai tuan rumah, TNI ingin meningkatkan prestasi atlet terjun payungnya dan memperbesar perannya dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional. Sekaligus meraih hasil yang optimal di ajang internasional guna mencapai prestasi terbaik di masa mendatang.
"Sedangkan dalam kaitan kelembagaan, ini diarahkan untuk peningkatan citra Indonesia dan TNI dalam membangun persahabatan serta integrasi dan promosi Indonesia, khususnya promosi Kota Solo yang berdimensi budaya dan pariwisata," ujar Endang.
CISM didirikan pada 18 Februari 1948 sebagai salah satu organisasi multidisiplin terbesar di dunia. Organisasi ini menyelenggarakan event olahraga untuk militer dari 135 negara anggota. Hal ini sesuai dengan filosofi dan cita-cita yang ditetapkan dalam pernyataan misi CISM tahun 1998.
(vid/trq)