"Jadi lebih bisa mudah komunikasi dengan masyarakat," kata Agus saat berbincang dengan detikcom, Senin (15/9/2014).
Agus bersepeda sejak Juli lalu, sejak dia bertugas di Ketapang, Kalimantan Barat. Sebelumnya dia berdinas di Bareskrim Polri. Dia juga pernah ditugaskan sebagai pasukan polisi perdamaian di Sudan, Afrika. Saat berdinas di Jakarta, dari rumahnya di BSD dia juga biasa menggunakan commuter line, Kopaja, atau Metro Mini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sedikit masyarakat yang menyampaikan keluhan anggotanya. Agus meminta agar masyarakat bila berurusan dengan polisi tak menggunakan uang. Karena bagaimanapun, masyarakat juga harus bisa membantu polisi untuk bisa baik.
"Saya minta masyarakat tak memberi uang kalau ditilang. Jadi semua sesuai prosedur hukum. Dengan komunikasi bersama masyarakat, semua jadi terbuka, nggak ada prasangka lagi," jelas Agus yang juga kerap blusukan ke daerah pelosok di Ketapang.
Agus menegaskan, dia tak memaksakan budaya bersepeda ini ke anak buahnya di Ketapang. Semua terserah kepada mereka, karena bila sesuatu dilaksanakan dengan perintah dia khawatir ada yang tak ikhlas. Jadi Agus sendiri, di tengah tudingan yang tidak-tidak soal budaya bersepeda yang dilakukannya tetap maju terus.
"Saya sih alhamdulillah saja. Yang penting bisa ngobrol, silaturahmi dengan warga," tutupnya.
(ndr/mad)