Mencicipi Susu Unta Segar Nan Berbuih Seharga Lima Riyal

Laporan dari Arab Saudi

Mencicipi Susu Unta Segar Nan Berbuih Seharga Lima Riyal

- detikNews
Minggu, 14 Sep 2014 15:51 WIB
Penjual susu unta (Elvan/ detikcom)
Jakarta - Tak jauh dari Jabal Magnet terdapat peternakan unta yang cukup besar. Setelah mengunjungi Jabal Magnet, para jamaah haji Indonesia dibawa menuju peternakan unta tersebut.

Peternakan unta itu terdapat di sepanjang jalan kecil di dekat Jabal Magnet. Setiap kandang berisi sekitar 5 sampai 10 unta. Tak jauh dari peternakan itu, tepat di tepi jalan, para peternak menjajakan susu murni yang baru saja diperas.

Detikcom bersama Media Center Haji 2014 berkesempatan melongok peternakan unta di deket Jabal Magnet itu pada Minggu (14/9/2014). Kebetulan jamaah haji dari embarkasi Medan sedang merapat ke peternakan unta tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah puas berfoto-foto dengan unta dari jarak yang cukup dekat, beberapa jamaah langsung mengarah ke meja berisi dua buah baskom besar dan tiga mangkuk kecil yang difungsikan sebagai gelas. Tak lama kemudian peternak mengisi baskom tersebut dengan susu unta segar.

Susu unta yang disajikan masih berbuih karena baru saja diperah. Tak ada sterilisasi atau dimasak terlebih dahulu, namun sejumlah jamaah langsung membeli susu unta yang dijual 5 riyal (sekitar Rp 16 ribu) tersebut.

"Lima riyal," kata peternak dengan fasih mengucap bahasa Indonesia.

Beberapa jamaah merogoh kocek, langsung menerima semangkuk kecil susu unta. "Rasanya tidak amis, hambar saja, tapi sejuk segar," kata salah seorang jamaah yang mencicipi itu. Beberapa jamaah lain ikut mencicipi tapi tak semuanya habis.

Menurut Kasi Pembimbing Ibadah PPIH Daker Madinah, Ahmad Izzuddin, jamaha yang melongok peternakan unta tak sebanyak dulu. Karena tengah mewabah virus MERS yang menyerang pernafasan.

Sebenarnya WHO sudah menganjurkan jamaah haji untuk tidak kontak dengan unta. Kasus terdekat dari negara kita, yaitu kasus di Malaysia, memang mengkonsumsi susu unta mentah sebelum pulang.

Hingga kini masih belum bisa dipastikan apakah penyebaran awal virus MERS CoV yang menyerang pernafasan pada manusia bersumber dari unta. Para peneliti terus melakukan penelitian untuk melacaknya. Memang sejumlah unta terdeteksi terjangkit MERS-CoV.

"Pada 11 November 2013, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan bahwa MERS-CoV telah dideteksi pada seekor unta yang terkait dengan kasus seorang penderita MERS-CoV di Arab Saudi. Temuan ini sejalan dengan laporan sebelumnya tentang adanya antibodi reaktif MERS-CoV pada unta," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektronik, Senin (19/5/2014).

(van/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads