Teka Teki Tugu Berbentuk Obelisk Linggarjati, Tugu Proklamasi, dan Monumen Soekarno-Hatta

Teka Teki Tugu Berbentuk Obelisk Linggarjati, Tugu Proklamasi, dan Monumen Soekarno-Hatta

- detikNews
Sabtu, 13 Sep 2014 16:21 WIB
Jakarta - Ada tiga monumen di kawasan Tugu Proklamasi. Tugu berbentuk obelisk yang disebut sebagai Tugu Linggarjati, kemudian Tugu Petir atau disebut Tugu Proklamasi, dan monumen patung Soekarno-Hatta.

Tugu berbentuk obelisk itu, berdasarkan informasi diresmikan pada 17 Agustus 1946. Dikutip dari wikipedia, Sabtu (13/9/2014) disebutkan kalau tugu itu didirikan oleh Yos Masdani Tumbuan. Dalam buku "19 Desember 1948 Perang Gerilya Perang Rakyat Semesta", hasil wawancara dengan Titiek WS, disebutkan pada Juni 1946, Yos Masdani sebagai seorang mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta diminta membuat tugu peringatan proklamasi. Permintaan itu disampaikan Ratulangi dan Mien Wiranatakusumah (kemudian hari dikenal sebagai Ny Mien Sudarpo Sastrosatomo).

Untuk pembangunan tugu proklamasi itu tidak disediakan dana, kecuali disebutkan nama pelaksananya, yaitu Aboetardjab dari Biro Teknik Kores Siregar, mantan mahasiswa Tehnische Hoge School (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB). Akhirnya, dana dikumpulkan secara swadaya. Para pembangun ini kemudian memberi nama tugu proklamasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya masih tak ada penjelasan mengapa bentuk tugu mengambil bentuk obelisk. Mungkin saja sang pembuat meniru tugu serupa yang ada di kota-kota lain di dunia. Obelisk yang banyak dikait-kaitkan dengan simbol illuminati ini sebenarnya simbol umum yang banyak terdapat di kota besar di dunia.

Bisa saja agak berlebihan bila mengaitkannya dengan Illuminati, simbol obelisk Mesir, dan Piramid. Karena bentuk obelisk ini diartikan juga lambang kemakmuran, karenanya kota-kota di dunia banyak memakainya seperti di Washington, Roma, atau Paris di Prancis.

Tapi kemudian seperti dikutip dari dokumen Bapenas, dalam pidato pada 13 Agustus 1960 di Bandung, Soekarno memerintahkan pembongkaran tugu berbentuk obelisk yang disebutnya sebagai tugu Linggarjati. Alasannya, Soekarno ingin membangun tugu petir yang disebut sebagai tugu Proklamasi. Tugu petir itu dibangun di atas tanah tempat berdirinya Soekarno saat membacakan Proklamasi. Pembangunan tugu petir itu kemudian dilakukan Soekarno dengan mencangkul tanah pondasi tugu petir pada 1 Januari 1961.

Tugu ini berbentuk bulatan tinggi berkepala lambang petir yang sekarang disebut tugu Proklamasi. Tulisan ditorehkan di tugu itu yakni, "Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".

Kembali kepada tugu berbentuk obelisk itu, pada akhirnya entah mengapa tak jadi dibongkar. Tugu itu dibiarkan begitu saja. Cukup aneh memang disebut tugu Linggarjati oleh Soekarno. Tugu Linggarjati itu diresmikan pada 17 Agustus 1946, sedang perundingan Linggarjati antara Indonesia dan Belanda digelar pada November 1946. Jadi tugu itu kalau disebut Linggarjati berarti didirikan lebih awal. Mungkin juga, Soekarno saat itu ingin mengganti nama tugu proklamasi yang terlanjur melekat pada tugu itu. Apalagi kemudian dia membangun tugu petir yang disebut tugu proklamasi.

Terakhir soal monumen patung Soekarno-Hatta, patung itu dibangun pada era Soeharto. Patung berwarna hitam itu menggambarkan Soekarno dan Hatta bersebelahan membacakan teks proklamasi. Soeharto meresmikan monumen patung itu pada 1980.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads