Krisis Air Bersih, 300 KK di Aceh Konsumsi Air Terkontaminasi Saat Tsunami

Krisis Air Bersih, 300 KK di Aceh Konsumsi Air Terkontaminasi Saat Tsunami

- detikNews
Jumat, 12 Sep 2014 22:25 WIB
Banda Aceh, - Sebanyak 300 kepala keluarga di Desa Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar terpaksa mengkonsumsi air sumur bor yang diduga sudah terkontaminasi saat tsunami. Hal ini dilakukan karena warga desa tersebut kesulitan memperoleh air bersih.

Geuchik Desa Lambada, Abdul Kader, mengatakan, setelah tsunami melanda Aceh 10 tahun silam, warga di desanya belum pernah merasakan fasilitas air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka mengkonsumsi air dari sumur bor yang dibuat pascatsunami.

"Sumur bor ini sumur lama direhab kembali. Tapi juga tidak sehat untuk dikonsumsi karena kualitas airnya diragukan," kata Abdul kepada wartawan saat dijumpai di Lambada, Jumat (12/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Air dari sumur bor ini juga tidak mudah didapatkan warga. Pasalnya, desa dengan jumlah penduduk sekitar 1000 jiwa ini menerapkan sistem bergilir sehingga semua rumah kebagian air.

"Air ini dialiri ke rumah warga selama dua jam setiap hari. Hal karena debit air sumur bor tersebut tidak mencukupi kebutuhan warga," jelas Abdul.

Sementara untuk keperluan mencuci dan mandi, warga menggunakan air dari sumur yang diduga sudah terkontaminasi logam berat saat tsunami menerjang Aceh 10 silam tahun.

"Rasa air sumur pascatsunami sudah berubah. Sekarang sudah payau rasanya padahal sebelum tsunami masih seperti biasa," ungkapnya.

Sulitnya mendapatkan air bersih membuat warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan ini terpaksa membeli air kemasan isi ulang untuk dikonsumsi.

Menurutnya, warga desa tersebut sudah melakukan sejumlah upaya agar desa mereka mendapatkan air bersih dari PDAM Tirta Mountala Aceh Besar. "Tapi hingga kini kami belum memperolah air bersih dari PDAM," ujar Abdul Kader.

(ahy/spt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads