"Pada saat banjir terjadi, KBRI New Delhi menerima informasi bahwa terdapat sembilan turis asal Indonesia terjebak di wilayah bencana Takht-e-Suleiman, Srinagar, Khasmir. Kesembilan nama tersebut ialah Irma Natalia Tanjung, Mariskha Maria Widjaja, Dewi Vitri Rastikasari, Elya Surie, Kontan, Sri Suryani, Rithmi Widanarko, Dedi Suryadi Ilyas, dan Herry Utama," ujar Sekretaris Ketiga KBRI di New Delhi, Vidya Pertiwi, lewat siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (12/9/2014).
Pada tanggal 12 September 2014, KBRI berhasil menghubungi 9 WNI tersebut dan diperoleh informasi bahwa mereka telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di tempat yang aman, yaitu 2 orang di New Delhi dan 7 orang di wilayah Chandigarh, India (sekitar 592 km dari wilayah Srinagar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diinformasikan, banjir bandang yang terjadi di dua wilayah di New Dehli tersebut sudah dinyatakan oleh PM India Narendra Modi menjadi bencana nasional. Untuk mengevakuasi semua korban PM Modi sudah mengintruksikan Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh, Badan Penanggulangan bencana India, pihak militer India untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena bencana.
Media lokal memberitakan bahwa banjir sudah mulai surut di beberapa wilayah sejak 11 September 2014. Namun, akibat dari banjir bandang tersebut akses perjalanan melalui darat dan komunikasi masih terputus.
(spt/nrl)